Hidayatullah.com– Sampai Sabtu (09/12/2017) ini beredar secara viral penolak Ustadz Abdus Somad di Bali membawa senjata tajam.
Pantauan hidayatullah.com, foto-foto dan video kejadian penolakan Ustadz Somad di Denpasar, Bali, menyebar luas. Suasananya mencekam.
Tampak salah seorang berseragam ormas tertentu di Bali membawa senjata tajam masuk ke kawasan Hotel Aston tempat dimana Ustadz Somad berada kemarin, Jumat (08/12/2017).
“Masa enggak ditangkap begini-begini,” ujar seseorang berseragam ormas sambil berjalan ke arah luar ruang hotel dikawal seorang polisi.
“Kalau enggak ditangkap…. saya mati di sini siap…. Laskar Bali cinta NKRI,” ujarnya lantang lantas mengacungkan tangan.
“Siap mati!” terdengar juga begitu.
Lalu seseorang lain berteriak seperti mencaci “Hei Ustadz a*****” terdengar mengucapkan umpatan dengan nama binatang tertentu.
Sejumlah orang lain berseragam ormas melintas, antara lain ada yang membawa senjata tajam. Tampak sejumlah petugas berjaga-jaga.
Baca: Sempat Ditolak, Ustadz Somad Akhirnya Diperbolehkan Safari Dakwah di Bali
Dalam video lain ratusan massa berjubel di depan gedung tampaknya hendak merangsek masuk. Mereka membawa sejumlah bendera ormas.
Warga masyarakat yang melihat video tadi malam menyampaikan kegeramannya atas kejadian penolakan tersebut sambil membawa senjata tajam.

Yulia asal Malang di grup SABILIKU berkomentar, “Perlu diboikot pergi ke Bali… Jangan berwisata ke sana, lagi, kalaupun ke sana, menginaplah dan makanlah di tempat-tempat orang Muslim saja…”
Di grup lain, Silaturrahmi Ulama Muda Indonesia, juga banyak yang geram. “Kenapa aparat penegak hukum membiarkannya?” ujar Nanung asal Jogja. “MUI turun tangan dan berkoordinasi dengan aparat keamanan,” tambah Zahrul Fatah asal Ponorogo.
Dalam surat pernyataan yang berkembang di internet sebelumnya Jaringan Hindu Nusantara menyampaikan penolakannya atas rencana kedatangan Ustadz Somad ke Bali.
“Bali sekarang terusik dengan adanya rencana kedatangan seorang UZTAD ABDUSOMAD yang rencananya memberikan Tasyah (maksudnya tausiyah, Red) di beberapa Masjid di Bali, kami masyarakat Bali tidak anti Islam dan UZTAD bahkan kami senang apabila UZTAD yang yang mempunyai bobot dan Nasionalis serta berkomitmen akan NKRI datang ke Bali memberikan Tasyah yang menyejukkan,” tertulis demikian.
Namun Ustadz Somad dituding berafiliasi dengan HTI dengan alasan ceramah-ceramah Ustadz Somad selama ini dituding rasis, anti NKRI, dan anti kebinekaan.
“Kami YAYASAN JARINGAN HINDU NUSANTARA (YJHN) dengan tegas menolak kedatangan UZTAD ABDUSOMED yang rasis, anti ke Bhinekaan serta anti NKRI,” disebut begitu.
Sebagaimana diketahui, Ustadz Abdul Somad, adalah pendakwah lulusan Al-Azhar Mesir dan Darul-Hadits Al-Hassaniah Institute, Maroko. Meski berlatar belakang NU (pernah aktif di Lembaga Bahtsul Masa’il Nahdlatul Ulama Provinsi Riau, 2009 – 2014) namun ia banyak dicintai umat dari lintas organisasi.*