Hidayatullah.com– Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Prof Yunahar Ilyas mengatakan, kerukunan adalah napas bangsa Indonesia. Negeri ini sangat membutuhkan kerukunan dalam segala hal, baik politik, ekonomi, dan budaya antar umat beragama.
“Kerukunan berarti saling menghormati, menghargai, membiarkan, dan tidak memaksa,” jelasnya saat menyampaikan sambutan mewakili umat Islam pada Musyawarah Besar Pemuka Agama untuk Kerukunan Bangsa di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Kamis (08/02/2018).
Yunahar menambahkan, kerukunan berdasarkan kesepakatan dan itu harus dijaga. Oleh karenanya, bangsa ini memerlukan lembaga-lembaga yang menjaga kesepakatan, seperti sebutnya Kementerian Agama, majelis-majelis agama, forum umat beragama, serta adanya undang-undang.
Baca: Din: Kesenjangan Sosial, Ekonomi, dan Politik Biasanya Sebabkan Konflik
“Jangan sampai ada yang menodai dan merusak kerukunan tersebut. Jika satu agama dinodai, maka menodai semua agama yang ada,” tegas Ketua PP Muhammadiyah ini di depan acara yang dihadiri ratusan pemuka berbagai agama itu.
Ia pun berharap agar umat beragama bersatu dan menjaga kerukunan selama ini, baik intra agama maupun antar agama. Diimbau pula agar umat beragama menghidupkan dan menguatkan kerukunan dengan bekerja sama dalam hal yang telah disepakati, serta saling memaafkan dalam hal yang berbeda pendapat.* Zulkarnain