Hidayatullah.com– Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama akan menggelar Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional di Jakarta pada Jumat hingga Ahad (27-29/07/2018) pekan depan.
Ketua GNPF Ulama Yusuf Martak mengatakan, pertemuan tersebut bertujuan untuk mengokohkan persatuan umat dan bangsa sebagaimana tema yang diusung.
Ia mengungkapkan, secara umum selain menjadi ajang silaturahim halal bi halal di antara ulama dan tokoh yang hadir, ijtima juga akan mendiskusikan terkait keselamatan dan kelangsungan Republik Indonesia baik dari sisi ekonomi, politik, dan sebagainya.
Baca: Instruksi HRS: Tenggelamkan Parpol Pendukung Penista Agama
“Sekaligus menampung aspirasi umat. Terdekat bangsa ini juga akan menghadapi Pileg dan Pilpres, karena ini kan hajatan nasional, pesta demokrasi yang harus tenang, sejuk, dan lancar. Tidak boleh ada gangguan,” ujarnya kepada hidayatullah.com, Kamis (19/07/2018).
Ijtima, sambung Yusuf, juga menjadi wadah umat secara baik. Ia mengaku tidak ingin ada kelompok umat yang menempuh jalur yang tidak konstitusional.
Karena itu, Yusuf berharap tidak ada anggapan negatif terkait pertemuan tersebut.
“Bagi yang belum paham jangan berpikir yang jauh-jauh dulu sebelum nanti mengikuti agendanya. Karena kalau sudah terburu-buru menjustifikasi akhirnya keteduhan dan kondusivitas tidak kita dapatkan,” ungkapnya.
Pertemuan tersebut direncanakan dihadiri oleh para ulama dan tokoh nasional se-Indonesia. Termasuk, kata Yusuf, rekomendasi dari Kemenag dan MUI. Serta para ulama karismatik, pimpinan pesantren, dan lainnya.*