Hidayatullah.com– Menyambut Tahun Baru Islam 1440 Hijriyah yang jatuh pada hari Selasa (11/09/2018), Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dan tahanan beragama Islam di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas/LP) dan Rumah Tahanan Negara (Rutan) seluruh Indonesia melaksanakan kegiatan Doa Bersama dan Deklarasi Hapus Buta Huruf Al-Qur’an secara serentak, sehari sebelumnya.
“Kegiatan ini dapat dikatakan sebagai resolusi awal memulai catatan pahala di awal Tahun Baru Islam ini. Dengan niat tulus dan ikhlas, kita semua berharap menjadi insan Illahi yang lebih baik dan bertaqwa,” ujar Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjen PAS), Sri Puguh Budi Utami, dalam siaran persnya diterima hidayatullah.com kemarin.
Deklarasi Hapus Buta Huruf Al-Qur’an merupakan wujud kesadaran akan pentingnya membaca Al-Qur’an.
Selain itu, edukasi melek huruf Al-Qur’an yang menjadi bagian dalam deklarasi tersebut juga merupakan pelaksanaan program pembinaan kepribadian dalam bentuk pendidikan spritual, sekaligus pendidikan intelektual yang diwajibkan bagi WBP beragama Islam.
“Al-Qur’an akan menuntun pada pemahaman isi Al-Qur’an yang kita yakini sebagai panduan kebaikan untuk menuju surga Illahi.
Al-Qur’an adalah pedomaan yang akan menuntun Warga Binaan Pemasyarakatan dalam menyadari kesalahan, serta menjadi manusia yang berakhlak baik, sebagaimana tujuan dari Sistem Pemasyarakatan,” ungkap Utami.
Dalam deklarasi yang dilakukan oleh seluruh WBP beragama Islam tersebut, para WBP bertekad untuk belajar membaca, menulis, dan memahami Al-Qur’an, menjalankan seluruh kewajiban ibadah agama Islam dengan baik dan benar, serta mengikuti seluruh program pembinaan dengan baik sesuai aturan yang berlaku.
Baca: Tahun Baru 1440 Hijriyah Momentum Tingkatkan Iman-Taqwa
Selain deklarasi tersebut, acara juga dirangkaikan dengan doa bersama, penyerahan Al-Qur’an kepada WBP, serta tausiyah tentang Iqro dan Fadhilah Membaca Al-Qur’an.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Mari kita bermunajat kepada Sang Pencipta untuk negeri kita tercinta khususnya bagi Pemasyarakatan, agar dapat melewati permasalahan dan tantangan, juga agar Revitalisasi Pemasyarakatan dapat segera terwujud dan menjadi solusi nyata bagi permasalahan utama Pemasyarakatan,” harap Utami.
Sementara itu, Direktur Pembinaan Narapidana dan Latihan Kerja Produksi, Harus Sulianto, menegaskan, kegiatan hari ini diharapkan dapat menjadi bekal keimanan hingga saatnya warga binaan kembali masyarakat.
“Bukan hanya tentang pendidikan keagamaan, tetapi juga mengasah tingkat intelektual mereka dengan mampu membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar,” ujar Harun.*