Hidayatullah.com– Silaturahim Nasional (Silatnas) Hidayatullah sebentar lagi dimulai. Rangkaian Silatnas diawali dengan Rakernas pada 20-21 November 2018 besok lusa.
Para jamaah, kader, dan warga Hidayatullah dari berbagai daerah se-Indonesia sudah tiba sebagian di Balikpapan, Kalimantan Timur, sebagai kota digelarnya perhelatan akbar tersebut.
Hingga Ahad (18/11/2018), peserta Silatnas masih terus berdatangan. Baik yang berangkat lewat jalur udara, laut, maupun udara.
Pantauan di Bandara Internasional Sultan Aji Mahmud Sulaiman Sepinggan Balikpapan, hingga Ahad malam gelombang peserta terus tiba dari berbagai rute penerbangan, baik Sumatera Utara, NTT, Sulawesi Selatan, DKI Jakarta, DIY, Aceh, dan sebagainya.
Baca: Sambut Silatnas, Hidayatullah Tugaskan 102 Sarjana Dai Berdakwah
Begitu pula di Pelabuhan Semayang, Balikpapan, beratus-ratus jamaah Hidayatullah tiba pada Ahad pagi dari berbagai daerah keberangkatan di Sulawesi Selatan dengan KM Lambelu.
Suasana pelabuhan tidak seperti biasa, kali ini dipenuhi penumpang dengan pakaian khas seperti berpeci bagi laki-laki dan berjilbab besar serta bercadar bagi kaum Muslimah.
Peserta Silatnas disiapkan armada khusus yang dikerjasamakan dengan pihak angkutan umum Kota Balikpapan. Dalam rangka memberdayakan para supir angkot, peserta Silatnas mencarter angkot-angkot tersebut.
Pun di bandara, panitia tampak sigap menyambut dan mengarahkan peserta untuk menggunakan moda transportasi yang telah disiapkan.
Menarik dicermati bahwa kedatangan mereka ke kampus Hidayatullah Gunung Tembak, Balikpapan, sebagai lokasi acara, dengan membawa spirit berkhidmat untuk umat, agama, bangsa, dan negara. Berkesesuaian dengan tema besar Silatnas, “45 Tahun Hidayatullah Berkhidmat untuk NKRI Bermartabat”.
Saat tiba di bandara dan diterima di stan panitia penjemputan, peserta Silatnas tampak ceria seakan menghapus rasa lelah melewati perjalanan. Beratus-ratus peserta yang tiba secara berangsur-angsur tampak tertib mengikuti arahan panitia.
Pada suatu momen, ratusan peserta mesti antrean menunggu kendaraan di terminal kedatangan bandara. Puluhan mobil berbagai jenis yang datang menjemput saat itu rupanya tak cukup. Masih ada sekitar tiga orang yang belum terangkut dan harus menunggu penjemputan selanjutnya. Tapi ternyata masih ada ruang kosong pada satu kendaraan.
Masalahnya, itu mobil pick up, yang isinya khusus barang-barang peserta. Panitia putar otak, seorang di antaranya langsung menawarkan. “Ini masih ada (kosong), cuma di sini,” ujarnya menunjuk lantai pick up di sela-sela tumpukan barang.
Bukannya menolak, sekejap kemudian tawaran itu langsung disambut peserta yang belum terangkut tadi. Bagi mereka enggak ada masalah naik pick up sekalipun. Bahkan mereka terlihat enjoy saja.
“Yang penting ini (penutup bak)nya dibuka, kalau enggak, panas,” celetuk seseorang. Lalu berangkat lah mereka dengan riang menuju Gunung Tembak yang berjarak sekitar 20 km dari bandara.
Tapi masih ada satu orang lagi yang belum terangkut. Rupanya dia mengalah, mengutamakan peserta lainnya.
“Saya yang penting ibu-ibu ini sudah berangkat, baru saya belakangan. Kita ini kan biasa naik apa aja, kita sudah biasa berkeringat,” ungkap dai asal Karawang, Jawa Barat, yang biasa disapa Ustadz Nanang.
Lantas ia mengungkapkan kerinduannya dengan kampus Pesantren Gunung Tembak.
“Saya gemes tuh lihat masjidnya,” ungkapnya.
“Sampai sana saya mau adzan,” tutur pendakwah yang juga dikenal sebagai seorang muadzin bersuara lantang dan merdu ini.
Baca: Gubernur Kaltim Sambut Baik Silatnas Hidayatullah 2018
Spirit berkhidmat menjadi salah satu semangat yang diusung dalam Silatnas kali ini. Baik bagi peserta, panitia, maupun tuan rumah.
“Berkhidmat untuk NKRI,” ujar Itman salah seorang panitia di sela-sela bertugas di bandara kepada hidayatullah.com.
Sedangkan dai asal Jeneponto, Sulawesi Selatan, Armin menyambut gembira tema besar yang diangkat dalam Silatnas ini.
“Sangat luar biasa,” ujarnya, apalagi bagi dia yang memang memiliki tautan sejarah keormasan dengan Gunung Tembak.
Dengan Silatnas ia ingin kembali -ibarat baterai- meng-charging spirit perjuangan Islam lewat ormas tersebut, ungkapnya Kamis malam setibanya di bandara.
Baca: Silatnas, Menyegarkan lagi Spirit Kebangsaan, Keagamaan, Keormasan
Ketua Pengurus Wilayah Muslimat Hidayatullah Sulawesi Barat, Aidah Suardi, mengatakan Hidayatullah Sulbar tak mau ketinggalan dalam memberikan pelayanan terbaik untuk peserta Silatnas yang dihadiri para dai/daiyah dari berbagai daerah seluruh Indonesia.
“Kami juga ingin berkhidmat dalam rangka menyemarakkan acara silaturahim ini,” kata Aidah secara terpisah.* SKR/A/H