Hidayatullah.com- Ketua Kehormatan Presidium Inter Religion Council (IRC) Indonesia, Prof Din Syamsuddin, menyatakan bahwa pembabatan hutan yang terus menerus terjadi adalah akibat hutan yang dijadikan sekadar objek kepuasan.
“Pembabatan hutan terjadi karena banyak dari para pelaku yang menjadikan hutan sebagai objek, mereka tidak menjadikan hutan sebagai subjek penyelamat bumi,” ujar Din Syamsuddin dalam Lokakarya Dialog dan Peluncuran Prakarsa Lintas Agama untuk Hutan Tropis di Auditorium Manggala Wanabakti, Jakarta, Kamis (30/01/2020).
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah ini menilai, betapa pentingnya bagi semua pihak, baik organisasi, suku, maupun agama untuk berkerja sama melindungi hutan.
“Dalam agama Islam kita diminta untuk menjaga alam, saya yakin dalam semua ajaran agama juga begitu,” ujar Ketua Dewan Pertimbangan MUI ini.
“Namun kita harus mengedepankan dialog-dialog yang baik, usaha ini merupakan usaha demi negara, bukan hanya demi kepentingan sendiri-sendiri,” sambungnya.
Terkait isu itu, ia menilai ada dilema besar bagi Indonesia, dimana Kalimantan dan Papua terkenal dengan sebutan “paru-paru dunia”. Namun, sepertinya sebutan “paru paru dunia” itu perlahan menghilang, dimana sebentar lagi Ibu Kota Negara akan berpindah tempat ke Kalimantan Timur. Belum lagi pembukaan kebun sawit secara besar-besaran yang dilakukan Pemerintah. Ini yang dikhawatirkan terjadi.
Din Syamsuddin menyatakan, pembukaan lahan untuk sawit akan menjadi baik jika dikelola dengan baik. Tapi dapat berdampak sangat buruk jika dikelola bukan dari pemerintah, melainkan dari pihak swasta, yang mana terkadang pihak swasta terlalu mengeksploitasi lahan secara besar-besaran.
“Pengelolaan kebun sawit, ada baiknya dipegang pemerintah langsung dan tentunya tujuan utamanya adalah kebaikan, tanpa merusak lingkungan ekosistem hutan,” jelas Din Syamsuddin di sela-sela acara itu kepada hidayatullah.com.
Din Syamsuddin lalu menjelaskan bahwa beberapa lembaga akan terus berupaya menyadarkan kepada semua orang, betapa pentingnya menjaga kelestarian hutan. Salah satunya dengan menertibkan buku khutbah Jumat yang bertema keselamatan lingkungan.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Sebelumnya,Presiden Joko Widodo mengumumkan bahwa sebagian wilayah dua Kabupaten, yaitu Penajam Paser Utara (PPU) dan Kutai Kartanegara (Kukar), di Kalimantan Timur (Kaltim), sebagai kawasan ibu kota baru pemerintahan.
Dalam jumpa pers di Istana Negara, Jakarta, Jokowi menyimpulkan bahwa sebagian wilayah kedua kabupaten tersebut, PPU dan Kukar, adalah “Yang paling ideal,” ujarnya, Senin (26/08/2019).
Menurut Jokowi, pemerintah telah melakukan pengkajian terhadap sejumlah calon kawasan ibu kota di Pulau Kalimantan.* Abdul Mansur J