Hidayatullah.com— Jalan Trans Sulawesi yang sempat tertutup total akibat material longsor kini telah dibuka sedikit demi sedikit. Kejadian tersebut diakibatkan longsor yang terjadi saat gempa berkekuatan 6.2 magnitudo mengguncang Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021) sekitar pukul 02.00 Wita.
Hingga jelang pukul 8.00 pagi waktu setempat, dari pantauan relawan dilokasi, setidaknya ada enam titik longsor yang terparah. “Kebetulan kami kemarin singgah di Pinrang lalu lanjut perjalanan ke Majene. Nah, ketika sampai di beberapa jalan sempit di Tapalang, banyak kendaraan yang tak bisa lewat,” kata Muhammad Riski, relawan Wahdah Islamiyah yang turun ke lokasi bencana.
Semua kendaran yang akan menuju Mamuju maupun menuju Majene dari Mamuju berhenti memarkir kendaraan di bahu jalan. Beberapa mobil tampak bersusah payah untuk bisa lolos. Karena jalanan licin, membuat kendaraan berhenti total sekitar 10 jam-an.
Beruntung, kondisi jalan yang sempit akibat puing-puing batu dan tanah yang sudah memenuhi ruas jalan tidak diperparah dengan turunnya hujan. “Alhamdulillah, kami bersama sejumlah relawan dari pemerntah dan lembaga sosial lainnya ikut membantu kendaraan yang hendak menuju ke Jalan Mamuju,” imbuhnya, Sabtu (16/1/2021).
Kondisi jalan juga mengalami retak-retak. Sementara arus kendaraan sudah tak bisa dibendung dari dua arah.
Mobil Logistik Wahdah Islamiyah Dijarah
Sementara itu, mobil berisi logistik, milik relawan Wahdah Islamiyah sedang dijarah warga, tepatnya di Desa Timbu, Kelurahan Mamunyu, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju. Bantuan dari arah Kota Palu ini membawa beberapa bahan bakar dan logistik, termasuk sekitar 20 orang.
Dari video dan gambar, relawan Wahdah Islamiyah yang ikut dalam tim rombongan, tampak di sekelilingnya, terlihat warga setempat riuh berebut menangkap kardus yang dilempar dari atas truk. Relawan tak bisa berbuat banyak, beberapa bahan bakar dan logistik terpaksa diambil warga yang mengaku sedang kelaparan dan membutuhkan makanan.
“Beberapa bantuan kami memang djarah, ada bahan bakar termasuk logistik. Kalau yang truk hijau itu punya PKS. Tapi memang kami yang duluan dijarah,” kata Riski, salah seorang relawan mengatakan.
Baca: Tim SAR Hidayatullah dan BMH di Lokasi Gempa Sulbar Bantu Evakuasi Korban
Menurutnya, kejadian serupa juga dialami oleh beberapa tim logistik dari relawan yang lain. Namun, yang lolos adalah yang dikawal tim aparat. “Kita sudah bilang, jangan diambil bu, pak. Tapi bagaimana, mereka juga sangat butuh,” tukasnya.
Diketahui, Majene dan Mamuju mengalami sejumlah gempa yang diawali pada Kamis 15 Januari 2021, kemudian berlanjut pada Jumat dini hari dengan guncangan mencapai magnitudo 6,2. Gempa susulan juga dilaporkan terjadi pada Sabtu, 16 Januari 2021, pagi.*/ kiriman Zulkfli