Hidayatullah.com — Majelis Ulama Indonesia (MUI) menggelar milad ke-47 bertemakan ‘Merajut Kesatuan dan Kekuatan Umat dalam Kebinekaan’ di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Selasa (26/7/2022).
Ketua panitia Milad, Kiai Cholil Nafis memulai sambutannya, dengan mengucap syukur sebab kegiatan milad dapat digelar terbuka setelah dua tahun terhenti karena pandemi.
Ia melihat situasi dunia hari ini penuh ketidakpastian, terutama adanya peperangan seperti di Ukraina, begitupun dengan peperangan yang tidak pernah berhenti seperti di Suriah, Yaman, dll.
“Situasi kita kini membutuhkan kekuatan dan kesatuan karena kondisi bangsa seluruh dunia termasuk Indonesia mengalami ketidakpastian dengan adanya perang di Ukraina,” ujar Kiai Cholil, yang merupakan Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah ini.
Dan kita bisa merasakan dampaknya minimal gandum berkurang ke Indonesia. Ini ekonominya, tapi dampak yang paling besar adalah dampak politik dan sosialnya. Maka penting bagi seluruh bangsa Indonesia untuk membangun kesatuan.
Terlebih, Indonesia saat ini memasuki masa persiapan tahun politik 2024. Dia khawatir terjadinya sebuah konflik yang dibumbui legitimasi agama. “Untuk itu penting membangun kesatuan, karena tidak mungkin kita kuat tanpa persatuan,” ungkapnya.
Kiai Cholil mencotohkan dalam piagam Madinah yang disampaikan Rasulullah pertama kali adalah persatuan seluruh rakyat di Madinah saat itu. Karena itu merupakan asas membangun kekuatan.
Menurut Pengasuh Pondok Pesantren Cendekia Amanah, Depok, Jawa Barat ini ada tiga landasan T untuk membangun kesatuan dan kekuatan, yakni ta’aruf (saling mengenal), tafahum (saling memahami), dan ta’awun (saling tolong menolong diantara kita).
Karenanya, penting untuk kita terus mengasah diri dari dua konsep hadist nabi, yang pertama kita ini bagaikan satu tubuh, saling merasakan. Kemudian yang kedua kita bagaikan satu bagunan utuh, pondasi, tiang, tembok, atap, ini saling menguatkan.
Ke depan ia berharap MUI mampu menjadi tenda besar umat Islam. “Kami berharap Majelis Ulama Indonesia ini menjadi tenda besar umat Islam untuk merajut persatuan dan kekuatan,” tukasnya.