Sekretaris Jendral Organisasi Konferensi Islam (OKI) Ekmeleddin Ihsanoglu mengecam keras serangan orang-orang Yahudi terhadap Masjid Al-Anbiya di desa Beit Fajjar, sebelah selatan Bait Al-Lahm (Bethlehem), Tepi Barat, yang disebutnya sebagai pelanggaran berat Hukum Internasional, demikian diberitakan Palestinian Information Center (PIC) semalam.
Radio Australia (ABC) tadi pagi memberitakan bahwa pada serangan Senin dini hari, 4 Oktober, itu karpet masjid dan mushaf Al-Quran dibakar dan dinding-dindingnya dicoret dengan kata-kata yang rasis.
Dalam sebuah insiden terpisah, sepasukan tentara penjajah Israel disiagakan Senin siang kemarin di dan sekitar desa Burin di selatan kota Nablus, karena para pemukim Yahudi menyiapkan aksi protes atas kehadiran Masjid Salman Al-Farisi di desa itu. Para pemukim menuduh masjid itu dibangun tanpa izin.
Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) menyerukan kepada rakyat Palestina di Tepi Barat untuk melindungi masjid-masjid mereka, dan mendesak para ulama untuk menyiapkan sebuah strategi untuk tujuan itu.
Jurubicara Hamas, Fawzi Barhoum, mengutuk serangan terhadap Masjid Al-Anbiya yang disebutnya sebagai kejahatan serius terhadap tempat-tempat suci Islam, dan hasil pertemuan antara gubernur Betlehem Abdelfattah Hamayel dengan panglima angkatan bersenjata Zionis Israel Gabi Askhenazi.
Menurut Barhoum, para pemukim Yahudi mendapatkan keberanian menyerang masjid Al-Anbiya segera sesudah pertemuan itu.
Ihsanoglu menegaskan, aktivitas pembangunan pemukiman Yahudi di atas tanah Palestina adalah ilegal dan pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional.
Ia menyerukan kepada pihak-pihak yang terlibat dalam upaya “perdamaian” Timur Tengah dan masyarakat internasional agar memaksa Israel untuk menghentikan semua bentuk aktivitas pembangunan pemukiman Yahudi dan pelanggaran terhadap hak rakyat Palestina.
Sejumlah anggota parlemen Palestina mengatakan bahwa koordinasi pihak keamanan penjajah, penahanan demi penahanan terhadap kader-kader Hamas dan kelompok-kelompok perlawanan Palestina lainnya membuka pintu bagi para pemukim Yahudi untuk menistakan masjid-masjid di Tepi Barat.
Pada serangan yang terjadi dini hari kemarin itu para pemukim Yahudi menyerbu masjid di Beit Fajjar lalu mengobrak-abrik, membakar karpet karpetnya serta membakari Al-Quran. Warga Palestina setempat berdatangan lalu terlibat baku hantam dengan para pemukim Yahudi itu. Segera sesudah itu, polisi Israel datang dan melindungi para pemukim Yahudi.
Bulan April lalu para pemukim Yahudi menyerang masjid di Hawara, Tepi Barat. Mereka menulis kata-kata dan membuat gambar-gambar anti-Islam.
Serangan yang lebih besar dilakukan para pemukim Yahudi terhadap masjid di desa Yasuf, Nablus, Desember tahun lalu. Mereka membakar puluhan mushaf dan ratusan buku hadits dan lainnya. EZ/ Sahabat Al-Aqsha