Hidayatullah.com–Presiden Palestina Mahmud Abbas mengadakan pembicaraan dengan pemimpin Hamas Khalid Misy’al di Doha, Qatar, hari Senin (5/5/2014), sebagai pertemuan pertama sejak kedua gerakan itu menandatangani kesepakatan bersatu.
“Abbas bertemu Misy’al hari ini (di Doha) tapi waktunya tidak jelas,” kata seorang pejabat senior Palestina di Ramallah kepada AFP, yang kemudian dilansir Ahram Online.
Pemimpin Palestina terbang ke ibukota Qatar pada hari Minggu dan bertemu dengan Emir Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani pada Senin pagi, sebelum menghadiri pernikahan keluarga.
Dia kemudian bertemu dengan pemimpin Hamas di pengasingan yang berbasis di Doha selama lebih dari dua tahun, setelah meninggalkan basis sebelumnya di Damaskus karena pertumpahan darah mencengkeram Suriah.
Terakhir kali kedua pemimpin itu bertemu di Kairo, Mesir, pada Januari 2013.
Gerakan Fatah pimpinan Abbas, yang mendominasi Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dan menguasai Tepi Barat, mengalami beberapa tahun persaingan sengit dengan gerakan Hamas pimpinan Misy’al, sejak Hamas secara paksa mengambil alih Jalur Gaza pada 2007 dan mengusir pasukan yang setia kepada Presiden Palestina.
Sebelumnya upaya untuk menengahi rekonsiliasi politik telah gagal, namun pada tanggal 23 April PLO dan Hamas mengumumkan bahwa mereka telah mencapai kesepakatan. Mereka akan bekerja sama membentuk pemerintah baru yang independen.
Kesepakatan kedua gerakan ini menimbulkan kemarahan dari Zionis Israel, yang mengatakan tidak akan bernegosiasi dengan pemerintah Palestina yang didukung oleh Hamas, yang menyebabkan putaran terakhir pembicaraan damai menjadi terkunci.*