Hidayatullah.com–Sumber-sumber medis Palestina di Jalur Gaza melaporkan bahwa Angkatan Udara Israel melakukan serangkaian serangan udara pada Senin malam, tengah malam, dan saat fajar hari Selasa (22/3), melukai tujuh belas warga, termasuk dua perempuan dan tujuh anak.
Sumber mengatakan, sepuluh warga yang terluka dibawa ke rumah sakit Al Shifa di Kota Gaza, dan tujuh orang dibawa ke rumah sakit Kamal Adwan, di Gaza utara.
Sumber-sumber lokal melaporkan bahwa dua rudal ditembakkan ke markas Gerakan Al Ahrar, sebelah barat Kota Gaza, dua serangan udara dilancarkan terhadap sebuah pabrik konstruksi di Jabal Al Rayyes, dua serangan udara ditargetkan ke Distrik Tengah Gaza, dan satu serangan udara ditargetkan ke Khuza, sebuah kota di Khan Younis, di bagian selatan Jalur Gaza.
Jet tempur F16 juga menembakkan rudal di sebuah pusat pelatihan polisi di daerah Tuwam Al, timur laut kota Gaza, sehingga menghancurkan tempat itu dan menimbulkan sejumlah korban cedera.
Satu klinik medis di kawasan terdekat juga mengalami kerusakan akibat pemboman. Klinik ini menyediakan pelayanan kesehatan bagi setidaknya 10.000 warga Palestina setiap bulan. Klinik ini sebelumnya pernah dibombardir selama perang Israel di Gaza pada Januari dua tahun lalu.
Kehadiran sejumlah besar pasukan Angkatan Udara di beberapa daerah di Jalur Gaza ini menyebabkan kepanikan di antara warga yang takut serangan lebih lanjut.
Sementara itu, pemerintah yang dipimpin Hamas di Gaza, dan Brigade Al Qassam, sayap bersenjata gerakan Hamas, mengatakan bahwa mereka terus berkomitmen dengan gencatan senjata dan meminta Israel harus menghentikan serangan di Gaza.
Kelompok-kelompok perlawanan Palestina di Gaza mengatakan bahwa mereka menembakkan beberapa mortir ke wilayah Israel yang berdekatan, disebabkan serangan-serangan yang dilakukan Israel.
Kelompok-kelompok bersenjata juga menembakkan sejumlah mortir dengan target Ashkelon (Asqalan), dan kota Tanah Negeb di Sderot.*
Keterangan foto: Seorang anak yang terluka, sebagaimana disiarkan siaran TV Aqsa.