Hidayatullah.com–Perdana Menteri Salam Fayyad mengatakan Minggu (3/7) bahwa Otoritas Palestina tidak akan mampu membayar gaji staf secara penuh bulan ini.
Fayyad mengatakan kepada wartawan bahwa karyawan sipil dan militer yang berjumlah 148.000, akan mendapat setengah gaji mereka pada Rabu karena krisis dana. “Setengah lainnya akan dibayar setelah kami menerima sumbangan eksternal,” kata Fayyad.
Dia menambahkan bahwa OP telah menghadapi defisit 30.000.000 dolar (sekitar Rp sekitar 255 miliar) setiap bulan dalam tahun ini, dan memiliki defisit 100.000.000 dolar (Rp 850 miliar) selama tahun lalu.
OP membutuhkan 150 juta dolar untuk membayar gaji bulanan kepada karyawannya.
“Kami biasanya meminjam dari bank lokal untuk memenuhi komitmen keuangan, tapi kami telah mencapai titik di mana kita tidak bisa meminjam lagi uang,” kata Fayyad. Dia mengimbau masyarakat internasional membantu Otoritas Palestina.
Fayyad mengatakan, negara donor telah menjanjikan 970.000.000 dolar (sekitar Rp 8,2 triliun) untuk anggaran tahun ini. Tetapi yang datang hanya sekitar sepertiganya, 330 juta dolar. Yang belum memenuhi janjinya berasal dari negara-negara Arab.
Bantuan luar negeri menyumbang sekitar seperempat dari keseluruhan anggaran OP tahun ini senilai US $ 3,7 miliar.
Meskipun krisis fiskal, ia mengatakan Otoritas Palestina telah banyak mengurangi ketergantungan pada bantuan donor. Tiga tahun lalu dana dari pendonor berjumlah 1,8 miliar dolar.*