Hidayatullah.com–Dr. Ahmad Abu Halbiyah, Ketua Komite Nasional untuk Konvoi Internasional Global March to Jerusslem (Al-Quds) menyatakan, jumlah peserta aksi di Gaza pada Jumat (30/03/2012) diperkirakan lebih dari 100 ribu warga Palestina, mereka menyampaikan sejumlah pesan dalam aksi ini.
Aksi massa berlangsung usai shalat Jumat di seluruh masjid di Gaza, merespon seruan komite nasional aksi internasional untuk Al-Quds. Peserta aksi bertolak menuju Bait Hanun, Utara Gaza (tempat terdekat ke kawasan Al-Quds), di sana digelar sejumlah orasi.
Dalam siaran persnya, Abu Halbiyah menyatakan, partisipasi aksi di Gaza yang sedang terlilit krisis bahan bakar dan listrik, tetap kokoh dan semarak di segenap pelosok Gaza.
Menurutnya, sesuai dengan prediksi awal, jumlah peserta aksi lebih dari 100 ribu warga Palestina, aksi ini semarak diikuti segenap elemen rakyat Palestina.
Dalam aksi ini juga turut serta delegasi parlemen Mesir yang tengah berkunjung ke Gaza, di samping juga delegasi dari Irlandia, Indonesia dan Turki. Disebutkan bahwa aksi ini mendapatkan perhatian internasional secara adil.
Para peserta menyerukan yel-yel “ke Al-Quds kami berjalan, bersama jutaan warga siap mati syahid”, “Dengan nyawa dan darah kami menebusmu wahai Al-Aqsha,” bersamaan dengan kibaran bendera Palestina dan bendera-bendera faksi-faksi perlawanan yang menggambarkan persatuan dalam membela Al-Quds dan beberapa peserta Negara lain.
Dinas kerja massa di gerakan Hamas menegaskan bahwa mereka menjalankan puluhan bus dari berbagai penjuru distrik tengah Jalur Gaza mengikuti aksi bertepatan peruingatan hari bumi Palestina ini.
Pada saat aksi berjalan, PM Palestina Ismail Haniya datang ditemani oleh delegasi parlemen Mesir dengan sambutan takbir dan tahlil serta ajakan tetap bertahan di jalan perlawanan dan jihad.
Dikutip Palestine Information Centre (PIC), Dr. Ahmad Abu Halabiyah menegaskan, keterlibatan massa dalam jumlah besar ini adalah dalam rangkaian aksi-aksi serupa di seluruh dunia menuju perbatasan Palestina.
Aksi-aksi itu bertujuan mempertegas bahwa isu Palestina bukan hanya isu bangsa Palestina semata namun isu dunia yang diemban oleh sebagian besar pejuang kemerdekaan di dunia.
Mereka menegaskan bahwa keangkuhan Israel tidak akan mampu menentukan masa depan di kawasan dan bahwa kemauan bangsa adalah lebih kuat dari kekuatan musuh. Mereka yakin bahwa Israel pasti akan hancur.
Ia menegaskan bahwa peserta aksi ini sangat banyak hingga mencapai lebih dari 50 negara, termasuk Arab dan Barat.
Pesan kuat dari aksi ini adalah dunia akan membela Al-Aqsha dan memiliki peran dalam menguatkan isu Al-Quds dan hak kembali di masa mendatang. Aksi ini terjadi di tengah tindakan pembiaran dunia Arab dan Islam dalam menyebabkan pemahaman hakiki dalam masalah Al-Quds di kancah dunia Arab dan dunia internasional.
Ia menegaskan bahwa revolusi di sebagian negara Arab sudah mulai tumbuh setelah terpengaruh oleh aksi Intifada Palestina sehingga aksi mereka dalam gerakan revolusi menumbangkan rezim otoriter adalah “rakyat ingin membebaskan Al-Quds dan Palestina.”*