Hidayatullah.com—Enam orang tersangka kolaborator yang bekerja untuk Zionis Israel dieksekusi oleh beberapa pria bertopeng di sebuah perempatan jalan besar di Gaza City, hari Selasa lalu kata sejumlah saksi. Seorang reporter Associated Press (AP) melihat kumpulan orang mengelilingi lima dari mayat tersebut usai dieksekusi.
Mayat kolaborator keenam diikat lalu diarak keliling dibelakang sepeda motor. Orang-orang yang melihatnya berteriak, “Mata-mata! Mata-mata!”
Saat melewati sebuah rumah warga yang sedang berduka atas korban serangan udara Zionis, sejumlah orang bersenjata mengikuti arak-arakan itu sambil mengendarai motor.
Sejumlah orang dalam kerumunan meludahi mayat kelima orang yang diyakini bekerja sebagai mata-mata untuk Zionis Israel tersebut.
Dalam pengumuman yang ditempel dekat tiang listrik dekat lokasi kejadian, Brigade Izzuddin Al Qassam mengaku bertanggungjawab. Menurut sayap militer Hamas itu, keenam orang yang diekekusi tersebut memberikan informasi kepada Zionis Israel tentang para pejuang Palestina dan lokasi peluncuran roket mereka.
Eksekusi dilakukan pada Selasa siang (20/11/2012) atau hari ketujuh perang antara pejuang Palestina dengan Israel, yang kini sedang dalam masa gencatan senjata. Lokasi eksekusi berada di kawasan Syaikh Radwan, Gaza City.
Para saksi menceritakan, sebuah mobil van berhenti di perempatan jalan, lalu 4 orang pria bertopeng menyeret keluar enam orang tersangka kolaborator Zionis keluar dari kendaraan itu. Salim Mahmud (18) mengatakan, para pria bersenjata lalu menyuruh keenam orang tersebut tengkurap dengan wajah menghadap ke aspal, kemudian mengeksekusinya. Seorang saksi lainnya, Mukmin Al Ghazali (13) mengatakan bahwa mata-mata Israel itu ditembak satu persatu.
Mereka mengatakan, pada awalnya orang yang berkerumun tidak banyak, sebab sebagian besar warga Gaza sedang berlindung di rumah dari serangan udara Zionis Israel. Namun setelah eksekusi dilakukan, warga yang melihat semakin banyak hingga berjumlah ratusan orang.
Seorang pria terlihat meludahi mayat-mayat itu, seorang lainnya menendang kepala salah satunya, tulis AP (21/11/2012).
“Mereka seharusnya dibunuh dengan cara yang lebih brutal sehingga tidak ada orang lain yang berpikir untuk bekerja untuk penjajah [Israel],” kata seorang pemuda yang ikut menyaksikan bernama Ashraf Maher (24).
Di kalangan rakyat Palestina terdapat konsensus umum bahwa para informan yang bekerja untuk Zionis Israel harus dihukum berat. Eksekusi di tempat umum atas para pengkhianat yang bekerja untuk Zionis dilakukan di Tepi Barat dan Jalur Gaza sejak akhir tahun 1980an.*