Hidayatullah.com–Penulis dan analis politik Palestina Hussam Dijna menegaskan kunjungan Ketua Persatuan Ulama Dunia Syeikh Yusuf Qaradhawi hari ini, Rabu (08/05/2013), akan bernilai besar bagi bangsa Palestina karena dia mewakili nilai dan kedudukan ilmiah dan agama di kawasan Timur Tengah.
“Kunjungan ini sangat penting bagi sikap Syeikh Qaradhawi yang mendukung rakyat Palestina dan pilihan demokratisnya serta penolakannya pada blokade dzalim terhadap Jalur Gaza, sekaligus untuk kriminalisasi blokade dan pengharamannya,” demikian ujarnya dikutip Pusat Informasi Palestina (PIC).
Menurut Dijna, bagaimanapun kehadiran Qaradhawi di Palestina aka nada mashlahat politik.
“Mungkin di sana ada klarifikasi Palestina terkait dengan kunjungan ini atas pernyataan Qaradhawi terakhir terkait dengan krisis Suriah. Di sini dan dari titik tolak kemaslahatan politik, kita harus melihat kunjungan ini dengan mata Palestina dan kita memastikan tidak ada intervensi dalam urusan negara-negara Arab,” tambah Dijna.
Dijna berharap Qaradhawi tidak berbicara tentang apa yang terjadi di kawasan khususnya di Suriah karena merupakan tema yang sensistif dan dampaknya pada hubungan pemerintah Palestina dan faksi-faksi perlawanan Palestina di Jalur Gaza dengan Iran.
Dia menyatakan pentingnya memanfaatkan kunjungan ini oleh semua pihak untuk fokus menyoroti kejahatan penjajah Zionis dan blokadenya terhadap Jalur Gaza serta pelanggaran-pelanggaran terhadap tempat-tempat suci Islam dan Kristen serta hak-hak tawanan Palestina.
Seperti diketahui, kedatangan Qaradhawi di Jalur Gaza, Palestina hari ini bersama 60 ulama dunia akan disambut secara resmi. Di antaranya yang akan memimpin penyambutan adalah PM Palestina, Ismail Haniyah dan wakil Ketua Dewan Legislatif Palestina, Ahmad Bahar.
Delegasi Qaradhawi terdiri para ulama Islam senior di antaranya adalah mantan Presiden Sudan, Mushir Abdur Rahman ditambah sekitar 60 ulama dari para ulama senior negara-negara Arab dan Islam.
Syeikh Qaradhawi dijadwalkan akan bertemu dengan pemerintah Palestina di gedung dewan kabinet Palestina dan akan berkunjung ke rumah pendiri Gerakan Perlawanan Islam Hamas, As-Syahid Syeikh Ahmad Yasin. Selain itu, ia akan mengikuti seminar yang diadakan Universitas Islam di Gaza dengan judul “Menolong al-Aqsha dan Tawanan”.*