Hidayatullah.com–Mantan Menteri Kehakiman Zionis Daniel Friedman mengatakan, “Pimpinan militer dan politik di Israel menderita gangguan saat menjelaskan kepada kami bahwa kami mengalami kemenangan besar dan Hamas mengalami pukulan berat.” Dia menilai hal itu sebagai penafsiran yang terputus dari realitas yang terjadi selama perang.
Seperti dilansir surat kabar Israel, Yedeot Aharonot, Ahad (31/8), Friedman mengatakan, “Hamas tidak hanya bertahan 50 hari saja. Namun terus melancarkan serangan sengit sampai hari terakhir. Bagi kami ini adalah bencana besar dalam perang ini.” Dia mempertanyakan bagaimana mungkin mengklaim bahwa Hamas mengalami gempuran dan mengalami kerugian pada kemampuan tempurnyanya.
Dia menyatakan bahwa Israel mengalami kerugian jauh lebih besar dibandingkan dengan operasi-operasi sebelumnya di Jalur Gaza. Israel mengalami kerugian besar dalam sektor ekonomi yang akan berlangsung lama sampai bisa bangkit lagi.
Dia menambahkan, “Yang jelas, hasil pertempuran agresi Gaza 2008-2009 di masa Ehud Olmert lebih baik dibandingkan dengan hasil perang saat ini.” Dia menyatakan bahwa klaim insfrastruktur Hamas hancur adalah argument yang tidak meyakinkan. Secara bertahap Hamas akan memenuhi gudangnya dengan roket-roket baru. Terowongan-terowongan diledakan dan mungkin Hamas menggalinya lagi. Insfrastruktur Hamas merupakan sumber kekuatannya. Hamas menguasai Gaza dan kekuasaan ini masih di tangannya.
Deteksi Terowongan
Sementara itu, penjajah Israel dikabarkan sedang menyewa dua perusahaan untuk pengembangan sistem baru pendeteksi terowongan Hamas dengan anggaran mencapai 750 juta dolar.
Dikutip Worldtribune, dua perusahaan yang menangani istem persenjataan canggih –Elbit Company dan Rafael Company—disewa guna menemukan terowongan-terowongan dan mencegah penyusupan anggota perlawanan di dalam wilayah Israel.
Militer Zionis Israel mulai mengembangkan tekonologi untuk menemukan terowongan-terowongan setelah adanya laporan pemantau umum Israel tahun 2007, yang berisi isyarat bahaya besar terowongan setelah tewasnya 17 prajurit Zionis.*