Hidayatullah.com—Ribuan pemukim ilegal mengambil alih ruang sholat Masjid Ibrahimi di Hebron, Tepi Barat untuk mempersiapkan konser music dan ritual Yahudi dengan tentara Israel bertindak untuk mencegah umat Islam memasuki masjid.
Sebuah klip video kejadian yang dibagikan di media sosial menunjukkan tentara Israel mengizinkan sekelompok pemukim ilegal membawa alat musik ke dalam masjid.
Video tersebut, kemungkinan direkam oleh pemukim ilegal atau tentara penjajah ‘Israel’, juga menunjukkan anggota tentara rezim membantu membawa beberapa barang ke tempat ibadah.
Direktur masjid, Moataz Abu Sneineh mengatakan pemukim Israel mengadakan konser di halaman masjid “yang merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap tempat ibadah dan privasi umat Islam”.
“Praktik dan pelanggaran ini terjadi dalam konteks pembalikan peran dengan para pemukim, di mana pasukan pendudukan mengizinkan mereka membawa alat musik dan pengeras suara sebagai bagian dari upaya untuk mengontrol sepenuhnya masjid dan lingkungan sekitarnya.
“Sedangkan warga Palestina tidak diperbolehkan membawa perbekalan yang diperlukan untuk pemeliharaan dan restorasi masjid,” ujarnya kepada kantor berita resmi Wafa yang dikutip MEMO.
Wafa melaporkan, masjid tersebut dibuka untuk jamaah Palestina kemarin setelah ditutup sepanjang akhir pekan.Aksi penodaan ini berlangsung selama lebih dari 4 jam terus menerus, dari tengah malam pada hari Ahad hingga dini hari Senin pagi.
Pada hari Ahad, 25 September, pasukan penjajah ‘Israel’ menutup Masjid Ibrahimi dengan dalih hari libur Yahudi dan mengubah lingkungan sekitar masjid menjadi barak militer.
Sejak tahun 1994, Masjid Ibrahimi telah dibagi menjadi dua bagian, satu untuk Muslim dan satu lagi untuk Yahudi, setelah seorang pemukim membunuh 29 Muslim saat mereka sedang melaksanakan shalat Subuh pada 25 Februari tahun yang sama.
Sejak itu penjaah mengizinkan orang Yahudi memasuki seluruh bagian Muslim 10 hari dalam setahun, selama hari libur Yahudi.
Masjid Ibrahimi yang diyakini dibangun di atas makam Nabiullah Ibrahim terletak di kota tua Hebron yang berada di bawah kendali pendudukan penjajah ‘Israel’ dan dihuni oleh sekitar 400 pemukim yang dijaga oleh sekitar 1.500 tentara.
Menurut Direktur Masjid Ibrahimi, Syeikh Hafthi Abu Sneineh, Masjid Ibrahimi menyimpan sejarah dan khasanah penting. Termasuk kaligrafi thuluth, beberapa karya Kesultanan Utsmani, artefak berupa tulisan ayat Al-Quran di situs makam yang merupakan tempat dikuburkannya bapaknya para Nabi, Nabi Ibrahim, Nabi Yakub, Nabi Isa, Nabi Yusuf dan para istri-istri mereka yang disebut Yahudi sebagai The Cave of the Patriarchs.*