Hidayatullah.com—Ghassan Daghlas, seorang pejabat Otoritas Palestina (PA) yang memantau kegiatan pemukiman di Tepi Barat utara, mengatakan kepada QNN bahwa sekitar 40 pemukim illegal membakar perkebunan zaitun milik penduduk Palestina.
Sementara kepada kantor berita Wafa pada Sabtu (4/7/2020), ia mengatakan bahwa para pemukim ‘Israel’ mengambil keuntungan dari cuaca panas untuk menyebarkan api yang mereka buat di desa Burin, selatan Nablus.
Pemukim dari pemukiman ilegal Yitzhar itu membakar ladang di desa dan ketika penduduk berusaha menghentikan mereka, pasukan pendudukan menembakkan peluru logam berlapis karet dan gas air mata.
Menurut Times of ‘Israel’, warga Palestina dari Burin merekam sepuluh pemukim Yahudi bertopeng turun dari pos pemukiman ilegal ‘Israel’ Givat Ronen, mereka melemparkan batu ke lokasi konstruksi di tepi desa sebelum membakar ladang yang berdekatan dan melarikan diri kembali ke pos terdepan mereka.
Kelompok Hak Asasi Manusia Yesh Din melaporkan bahwa warga mengatakan para pemukim bertopeng melarikan diri ke permukiman Har Bracha setelah melakukan pembakaran.
Kelompok hak asasi itu mengatakan kobaran api lain dilaporkan di bagian timur Burin satu jam kemudian.
Juga dilaporkan, tentara ‘Israel’ menembaki warga Palestina yang berusaha melindungi dan menyelamatkan ladang mereka di utara Tepi Barat setelah dibakar oleh para pemukim yahudi, lapor kantor berita Wafa.
Ratusan pohon zaitun terbakar sementara pertahanan sipil Palestina berusaha mengendalikan api.
Konfrontasi meletus di daerah tersebut menyusul kejahatan ‘Israel’. Daghlas menambahkan bahwa ada kerugian besar tetapi mereka belum bisa memberi perkiraan.*