Hidayatullah.com–Gerakan Perlawanan Islam Hamas, hari Sabtu (24/10/2015) malam mengatakan bahwa pernyataan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry yang menyatakan Benyamin Netanyahu bertekad akan mengizinkan umat Islam untuk shalat di Masjid Al-Aqsha adalah pernyataan yang sangat lucu dan omong kosong.
Sebagaimana dilansir laman safa.ps, Sabtu (24/10/2015), Hamas menambahkan dalam keterangannya bahwa pernyataan-pernyataan Menlu Amerika, John Kerry, dinilai usaha mempercantik proyek Zionis yang melamban dan berupaya untuk mengeluarkan Netanyahu dari krisisnya yang disebabkan oleh kebijakan-kebijaknnya yang rasis dan ekstrim.
Hamas menegaskan dalam pernyataannya bahwa Masjidl Al-Aqsha akan tetap menjadi milik umat Islam dan warga Palestina.
“Kami tidak butuh kepada izin dari Netanyahu untuk shalat di Masjid Al-Aqsha. Karena ini adalah hak kami yang suci. Kami akan terus membelanya bagaimanapun beratnya beban yang harus kami pikul,” ujar pernyataan Hamas.
Jordan dan Israel menyepakati langkah-langkah untuk mengurangi ketegangan di Masjid Al-Aqsha, sebagaimana yang disampaikan oleh Menlu Amerika Serikat, John Kerry. Dan hal itu merupakan upaya untuk memadamkan intifada Al-Quds dengan inisiatif politik.
Sebelumnya, hari Sabtu, Menlu Amerika John Kerry berada di Ibu Kota Yordania Amman, bertemu Raja Abdullah II, guna mengumumkan tentang komitmen Perdana Menteri Zionis Benjamin Netanyahu untuk mengizinkan kaum Muslimin shalat di dalam Masjid Al Aqsha dan bagi non Muslim diizinkan untuk berziarah ke sana.
Pasca kunjungannya ke Yordania, Kerry langsungmenuju Ibu Kota Saudi, Riyadh.
Pertemuan Kerry dan Netanyahu dilakukan setelah mereka menyaksikan tiga pekan perlawanan Intifada al-Quds yang mengangibatkan lebih 50 orang syahid dan 10 tewas.
Namun gerakan Hamas menilai pernyataan Kerry merupakan upaya busuk dari Benyamin Netanyahu lewat konsporasi Amerika yang bertujuan untuk mengokohkan kontrol Zionis atas Masjid al Aqsha dengan memberikan hak kepada penjajah mengizinkan atau melarang kaum muslimin shalat di dalam Masjid al Aqsha.
“Pernyataan ini menyamakan antara kaum Muslimin untuk shalat dengan hak non Muslim untuk berziarah atau berkunjung ke Masjid al Aqsha. Dan tidak ada tafsir lain dari tujuan kunjungan ini kecuali hak ziarah keagamaan bagi kaum esktrimis Zionis Yahudi.”
Gerakan Hamas menyerukan kepada segenap rakyat Paletina di semua tempat mereka berada agar berhati-hati dan waspada terhadap konspirasi yang bertujuan untuk memalingkan dari Intifada yang telah membuat Zionis kebingungan dan kehilangan kendali. Hamas menyerukan agar rakyat Palestina tetap komitmen berpegang teguh melindungi Masjid al Aqsha, berapapun harga yang harus dibayar.*