Hidayatullah.com–Pemerintah Zionis Israel hari Selasa telah mengeluarkan perintah melarang perjalanan Syeikh Ikrimah Sabri, Ketua Lembaga Islam Tertinggi di Baitul Maqdis.
Pasukan penjajah menyerbu rumah Syeikh Ikrimah di lingkungan Al-Sawwanah di Jerusalem Timur, lalu menangkap dan membawanya ke kantor polisi untuk intrograsi.
“Otoritas pendudukan memberi saya perintah larangan perjalanan selama satu bulan atas tuduhan bahwa saya menimbulkan ancaman nyata terhadap keamanan Israel,” kata Syeikh Ikrimah Sabri kepada Anadolu Agency.
“Keputusan (pelarangan, red) itu ditandatangani oleh Menteri Keamanan Publik Israel Gilad Erdan dan mulai berlaku tanggal 1 Mei hingga 1 Juni,” katanya.
“Ini adalah keputusan ilegal dan tidak adil yang tidak memiliki bukti penghukuman,” kata Syeikh Sabri.
Baca: Serdadu Penjajah Zionis Tembak Syeikh Ikrimah Sabri dan Jamaah Shalat Isya
Pihak intelijen penjajah Israel membenarkan larangan itu dan mengatakan Syeikh Sabri menggunakan perjalanannya untuk berpartisipasi dalam konferensi yang ‘membahayakan keamanan negara’.
Sebelumnya, Kementerian Informasi Otoritas Palestina (OP) mengutuk penahanan singkat Khatib Masjid Al-Aqsa ini pada hari Senin oleh pasukan penjajah Israel, dan menggambarkan penangkapannya sebagai bukti Israel sponsor negara terorisme.
Dalam siaran pers, kementerian OP juga mengkritik aturan rasis pihak penjajah, sebab pasukan keamanan Israel membiarkan ekstremis Yahudi menyerbu Masjid Al-Aqsha, di saat yang sama membatasi akses jamaah Muslim memasuki Masjid Al-Aqsha.
Kementerian itu menyerukan Organisasi Kerjasama Islam (OKI) dan UNESCO untuk melindungi Masjid Al-Aqsa dari aksi terorisme Israel.
Penjajah Israel mengeluarkan larangan perjalanan kepada Syeikh Ikrimah Sabri selama sebulan setelah diintrograsi dan ditangkap di rumahnya di daerah Al-Sawana di Baitul Maqdis.
Baca: Imam Al-Aqsha: Terima Kasih Indonesia Terus Mendukung Palestina
Syeikh Ikrimah Sabri asalah Khatib Masjidil Aqsha sekaligus Ketua Komite Tertinggi Islam di Baitul Maqdis, menjadi salah satu di antara ratusan korban penyerangan gerombolan serdadu penjajah Zionis terhadap jamaah shalat Isya’ di dekat Bab Al-Asbat pada bulan Juli 2017.
Syeikh Sabri sempat tertembak peluru karet dan dirawat di sebuah rumah sakit setelah menginstruksikan warga Baitul Maqdis agar turun tangan membela Masjidil Aqsha pada hari Jum’at, kutip Shehab News Agency .
Para gerombolan pasukan penjajah ini melemparkan bom gas dan melesatkan peluru karet ke arah jamaah shalat usai menunaikan shalat isya’ berjamaah di dekat Bab Al-Asbat.*