Hidayatullah.com–Yordan memanggil duta besar ‘‘Israel’’ pada hari Ahad sebagai protes terhadap “pelanggaran” di kompleks Masjid al-Aqsha, akibat bentrokan antara jamaah Palestina dan pasukan keamanan ‘‘Israel’’ pekan lalu.
Menurut juru bicara Sufian Qudah, Sekretaris Jenderal Kementerian Yordania, Zaid Lozi meminta utusan ‘Israel’ Amir Weissbrod untuk menyampaikan surat kepada pemerintah Israel, di mana Amman menuntut segera penghentian “pelanggaran Israel” dan segala upaya untuk mengubah status quo di tempat suci umat Islam tersebut.
Kementerian Luar Negeri Israel telah mengkonfirmasi bahwa Duta Besar Weissbrod telah dipanggil untuk segera ditegur.
Qudah juga mengatakan bahwa selama pertemuan itu, Jordan dengan keras mengkritik seruan Menteri Keamanan Publik Israel Gilad Erdan untuk mengubah status quo Masjid al Aqsha dan meminta membolehkan orang Yahudi memasuki tempat suci tersebut.
“Saya pikir ada ketidakadilan dalam status quo yang telah ada sejak ’67,” kata Gilad Erdan kepada Radio 90 ‘‘Israel’’.
Baca: Bentrok Sengit, Setelah Ekstremis Yahudi Memasuki Masjid al Aqsha
Sebelumnya, polisi ‘Israel’ menembakkan gas air mata, granat dan peluru karet pada pengunjuk rasa pada hari pertama liburan Idul Adha. Bentrokan semakin intensif bertepatan dengan hari libur Yahudi Tisha B’av, yang biasanya jumlah kunjungan Yahudi meningkat.
Polisi ‘‘Israel’’ awalnya melarang masuknya pengunjung Yahudi, tetapi membalikkan keputusan mereka setelah bentrokan pecah dan mengizinkan mereka untuk masuk. Beberapa lusin memasuki situs tersebut di bawah pengawalan ketat polisi dan para jamaah Palestina mulai melempar kursi dan benda-benda lain pada kelompok itu.
Menurut Erdan, 1.700 orang Yahudi diizinkan memasuki kompleks masjid.
Para pengunjung Yahudi akhirnya meninggalkan kompleks tidak lama setelah peristiwa itu.
Orang-orang Yahudi dilarang berdoa di kompleks Masjid Al Aqsha itu di bawah pengaturan lama antara ‘‘Israel’’ dan otoritas Wakaf Masjid Al-Aqsha.
Relawan kemanusiaan melaporkan setidaknya ada 61 orang Palestina terluka, 15 di antaranya dibawa ke rumah sakit.
Baca: Berburu Lailatul Qadar, 400 Ribu Muslim Serbu Masjid Al-Aqsha
Dakwah Media BCA - Green
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Yordan, sabagai salah satu yang bertanggungjawab mengelola kompleks Masjid al-Aqsha, yang diklaim penganut Yahudi sebagai Temple Mount.
Kementerian luar negeri Yordania menyatakan “kecaman keras ” atas komentar Erdan, menuntut “penghentian segera atas pelanggaran ‘‘Israel’’ dan semua upayanya untuk mengubah status quo bersejarah dan hukum” di situs suci tersebut.
Masjid al-Aqsha adalah tempat paling suci ketiga Muslim sedunia dan simbol nasional utama Palestina.
Sebagai bagian dari perjanjian pasca-perang, situs-situs suci Muslim dan Kristen di Jerusalem, termasuk Masjid al-Aqsha, tetap dikelola Wakaf Islam, di bawah apa yang dikenal sebagai perjanjian status quo.*