Hidayatullah.com-Masjid Al-Aqsha di Jerusalem dan Qubbah As-Sakhrah atau Dome of the Rock akan menutup pintu sebagai tindakan pencegahan terhadap virus corona, kata otoritas agama Islam pada hari Ahad (15/03/2020). Untuk sementara, shalat dilakukan di luar komplek masjid yang menjadi tempat suci ketiga kaum Muslim ini.
“Departemen Wakaf Islam memutuskan untuk menutup tempat-tempat sholat yang diberkahi sampai pemberitahuan lebih lanjut, sebagai tindakan perlindungan untuk mencegah penyebaran virus corona. Ibadah shalat akan diadakan di area terbuka di kompleks Masjid Aqsha,” kata Direktur Wakaf Islam, Syeikh Omar Kiswani, kepada Reuters.

Kementerian Urusan Agama Otoritas Palestina meminta warga Palestina untuk beribadah di rumah. Himbauan ini disampaikan untuk menghindari kontak langsung dengan banyak pihak.
“Mengingat rekomendasi Kementerian Kesehatan untuk meminimalkan kontak antara orang-orang dan mengurangi pertemuan sebanyak mungkin. Kami menyerukan umat Muslim di Palestina untuk mengadakan sholat di rumah,” kata sebuah pernyataan kementerian.
Di Ramallah, seorang muzain di satu masjid pada sore hari menambahkan kata-kata: “Shalatlah di rumah, berdoa di rumah.”
Menurut pejabat kesehatan Palestina, 38 kasus virus corona telah dikonfirmasi di Tepi Barat yang diduduki. Penjajah telah melarang pertemuan lebih dari 100 orang dan beberapa otoritas agama. Gereja Patriarkat Jerusalem, telah bergerak untuk menerapkan kontrol massa di tempat-tempat ibadah mereka.
Otoritas Palestina (OP) menyatakan keadaan darurat dan menutup lembaga-lembaga pendidikan untuk menghindari wabah virus corona. Langkah-langkah ini dilakukan setelah 7 warga Palestina diidentifikasi terjangkit virus di Betlehem. Sekolah dan pusat keagamaan di Betlehem akan ditutup selama 14 hari.
Tetapi dewan yang ditunjuk Jordania yang mengawasi situs-situs suci di halaman Masjid al Aqsha masih membuka untuk sholat Jumat. Dewan mendorong kaum Muslim untuk berkumpul di halaman luar kompleks suci seluas 35 hektar sementara di dalam kompleks masjid ditutup.*