Hidayatullah.com—Penjajah ‘Israel’ mengatakan akan mulai memberikan vaksin Covid-19 kepada tahanan Palestina mulai minggu depan. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari program vaksinasi nasional, lapor Middle East Eye (MEE).
Menteri Kesehatan ‘Israel’ Yuli Edelstein mengkonfirmasi pada hari Kamis (14/01/2021) bahwa Zionis akan memvaksinasi tahanan Palestina setelah Presiden Reuven Rivlin mengatakan kegagalan untuk memvaksinasi tahanan bertentangan dengan nilai-nilai demokrasi ‘Israel’. Rivlin mengatakan dia prihatin dengan laporan bahwa para narapidana tidak akan diberi prioritas dan bertanya kepada kementerian kesehatan tentang rencana vaksinasi untuk para tahanan.
Awal pekan ini, lima kelompok hak asasi manusia ‘Israel’ mengajukan petisi kepada Mahkamah Agung ‘Israel’ untuk memutuskan melawan arahan Menteri Keamanan Publik Amir Ohana untuk tidak memvaksinasi tahanan Palestina. Adalah, pusat hukum hak minoritas Arab, mengatakan keputusan untuk mengeluarkan tahanan Palestina melanggar hak-hak mereka.
Baca: Covid-19: Warga Palestina Tertinggal dalam Ketidakpastian saat ‘Israel’ Lakukan Vaksinasi
Pemerintah Zionis sebelumnya membual bahwa mereka melampaui negara lain dengan kampanye vaksinasi melawan virus Covid-19. Tetapi virus itu terus mengklaim jumlah infeksi yang tinggi di Tepi Barat yang diduduki dan Jalur Gaza yang terkepung.
Negara itu telah dikritik karena melalaikan tanggung jawabnya sebagai kekuatan pendudukan dengan gagal memberikan vaksin kepada jutaan warga Palestina yang tinggal di Tepi Barat. Pada hari Senin, seorang pejabat di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa pihak berwenang Israel telah menolak permintaan untuk memasok vaksin bagi petugas kesehatan Palestina, dengan alasan kekurangan.
Gerald Rockenschaub, kepala misi WHO untuk wilayah Palestina, mengatakan organisasinya telah meminta ‘Israel’ untuk memberikan suntikan.*