Hidayatullah.com — Para pemukim ilegal Yahudi pada Selasa (07/04/2021) sore menyerang seorang ibu warga Palestina dan bayinya di kota Hebron, Tepi Barat selatan menurut sumber setempat.
Mufeed Sharbati, melaporkan bahwa sekelompok pemukim ilegal Yahudi menyerang putrinya, 23 tahun, dan bayinya yang berusia 2 tahun di Jalan Ash-Shuhada ketika sedang berjalan menuju rumah keluarganya.
Selain itu, para pemukim juga menyuruh anak-anak mereka untuk menyerang warga Palestina di wilayah itu, seperti yang terjadi pada putra Mufeed yang berusia 10 tahun pada Senin lalu, tambahnya.
Dua puluh dua tahun lalu, salah satu pemukim ekstremis Yahudi Baruch Goldstein masuk ke Masjid Ibrahimi dan menembaki jemaah Muslim Palestina, menewaskan 29. Empat warga Palestina tewas pada hari yang sama dalam bentrokan yang terjadi di sekitar Masjid sebagai tanggapan atas pembantaian itu.
Setelah itu, masjid, yang dikenal oleh pemukim Yahudi sebagai Makam Para Leluhur, dibagi menjadi dua, dengan sebagian besar diubah menjadi sinagoga dengan pengawasan ketat diberlakukan pada orang-warga Palestina dan daerah-daerah yang tertutup sepenuhnya untuk mereka, termasuk pasar penting dan jalan utama, jalan Shuhada.
Kota Hebron, yang menampung Masjid Ibrahimi, adalah rumah bagi sekitar 160.000 Muslim Palestina dan sekitar 800 pemukim Yahudi ‘Israel’ yang terkenal agresif yang tinggal di kompleks yang dijaga ketat oleh pasukan Zionis ‘Israel’.
‘Israel’ telah mengusir satu-satunya pemantau internasional yang melindungi warga Hebron Palestina dari 800 pemukim yang dijaga ketat, salah satunya melakukan pembantaian tahun 1994 yang memicu pengerahan mereka.
Tindakan ‘Israel’ semacam itu, yang diambil dengan kedok keamanan, dimaksudkan untuk mempertahankan pendudukan militer ‘Israel’ yang berusia 53 tahun di Tepi Barat dan proyek kolonial pemukimnya yang diberlakukan dengan kekerasan rutin dan sering mematikan terhadap orang-orang Palestina.*