Hidayatullah.com — Gerombolan pemukim Yahudi ‘Israel’ kembali menerobos masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsha di Baitul Maqdis yang dijajah, menurut sumber Palestina.
Dilansir TRT World, Departemen Wakaf Islam di Yerusalem melaporkan pada hari Senin (23/05/2022), 96 pemukim dengan pengawalan polisi ‘Israel’ menerobos masuk ke lokasi suci ini.
Diperkirakan lebih banyak pemukim akan menyerbu kompleks tempat kiblat pertama umat Islam itu pada sore hari.
Biasanya, gerombolan pemukim Yahudi ‘Israel’ menyerbu kompleks Masjid Al-Aqsha setiap hari pada pagi dan sore hari melalui Gerbang Al Mughrabi, di sebelah barat daya masjid.
Menurut saksi mata, beberapa pemukim ilegal Yahudi mencoba melakukan ritual keagamaan di lokasi tersebut tetapi dicegah oleh polisi ‘Israel’.
Kecaman
Kelompok pemukim telah meminta para pendukung untuk berkumpul di situs tersebut, satu hari setelah Pengadilan Magistrat ‘Israel’ di Yerusalem pada hari Ahad memutuskan bahwa melakukan ritual keagamaan Yahudi di situs tersebut bukan merupakan pelanggaran keamanan publik.
Sementara putusan itu menuai kecaman dari Palestina dan Yordania, pemerintah Israel mengatakan akan mengajukan banding terhadap putusan pengadilan.
Sejak tahun 2003, Israel telah mengizinkan pemukim masuk ke kompleks Al Aqsa hampir setiap hari.
Menurut Kementerian Wakaf dan Urusan Agama Palestina, total 34.562 pemukim Israel menyerbu kompleks Masjid Al Aqsha pada tahun 2021.
Masjid Al Aqsa adalah situs tersuci ketiga di dunia bagi umat Islam. Orang-orang Yahudi menyebut daerah itu “Gunung Kuil”, mengklaim bahwa itu adalah situs dari dua kuil Yahudi di zaman kuno.
Israel menduduki Yerusalem Timur, tempat Al Aqsa berada, selama Perang Arab-Israel 1967. Ini mencaplok seluruh kota pada tahun 1980 dalam sebuah langkah yang tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional.