ABDULLAH tampak semringah. Ia baru saja menjalani penerbangan gratis dari Balikpapan ke Jakarta, awal pekan ini. Apalagi ia dibelikan tiket pesawat pergi-pulang secara cuma-cuma.
Tapi bukan itu saja yang membuat pria asal Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, ini tampak lebih ceria.
Selasa (21/02/2017) malam itu, ia baru saja usai mengikuti “Aksi 212 Jilid II” di depan Gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta, pada pagi-siang harinya.
Aksi damai seribu lebih umat Islam ini memang diikuti massa dari berbagai kelompok dan daerah di Indonesia. Abdullah, bukan nama sebenarnya, satu dari sekian banyak warga Kota Beriman yang turut serta dalam aksi itu.
Bersama sejumlah kawan-kawannya, ia terbang ke Jakarta dengan tiket pesawat pemberian seorang dermawan.
Para pemuda itu mengaku baru pertama kalinya mengikuti Aksi Bela Islam di Jakarta, sejak kasus penistaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menuai kecaman publik se-Nusantara.
“Alhamdulillah, keinginan lama kawan-kawan terpenuhi,” ujar Abu Tenzile, kawan Abdullah. Selasa malam pasca aksi itu, mereka berbincang-bincang dengan hidayatullah.com di sebuah tempat beristirahat di bilangan Jakarta Timur.
Pengalaman panjang kali lebar mengikuti aksi itu sungguh berkesan bagi mereka. Tapi ada satu cerita istimewa yang dituturkan Abdullah. Ini kisah terkait Aksi 212 Jilid I.
Uniknya Para Pemuda Kampung Inggris Ajak Warga Shalat Shubuh Berjamaah
Shaleh Semakin Shaleh
Abdullah mengaku punya seorang kakak laki-laki yang belakangan ini mengalami perubahan positif dalam hidupnya. Sang kakak, Ahmad Shaleh, nama samaran, kini tampak lebih shaleh dari biasanya.
Perubahan itu, tutur Abdullah, mulai ia rasakan sepulangnya Shaleh mengikuti Aksi Super Damai 212 di kawasan Monas dan sekitarnya di Jakarta Pusat, Jumat (02/12/2016) lalu.
Aksi Bela Islam III ini diakui banyak pihak memang begitu menginspirasi, memukau, mencengangkan, menarik perhatian bahkan hingga ke belahan dunia.
Bagi Abdullah, aksi yang diikuti 4 juta lebih –ada yang menyebut 7 juta– umat Islam dari berbagai penjuru Indonesia itu adalah titik tolak perubahan kakak kandungnya tersebut.
“Habis ikut Aksi 212 itu, Kak Shaleh jadi rajin shalat shubuh di masjid. Habis shalat itu lansung mengaji,” tutur Abdullah.
“Sekarang ini berubah betul Kak Shaleh. Kaget juga aku,” ungkapnya.
Melihat perubahan itu, ia mengaku orangtuanya merasa terharu bahagia.
“Ummi sampai nangis itu lihat perubahan Kak Shaleh…,” tutur Abdullah dengan raut wajah yang menampakkan perasaan haru sekaligus senang.
Pasca Aksi 212, Gairah Persatuan Umat Islam Dirasakan Semakin Tinggi
Hadiah Umrah
Shaleh selama ini pindah-pindah bekerja di berbagai tempat, bahkan sempat mencari peruntungan di Jakarta.
Seiring perubahan spiritual sang kakak yang masih bujang itu, tutur Abdullah, Shaleh juga berubah tempat haluannya beraktivitas. Ia kini ‘mengabdi’ di sebuah lembaga dakwah-sosial sekaligus biro haji dan umrah di Balikpapan.
“Baru-baru aja gabung, sejak Januari kemarin,” ujar Abdullah dalam bincang-bincang ringan dengan hidayatullah.com dan sejumlah kawannya dari Balikpapan itu.
Menariknya lagi, begitu bergabung dengan lembaga dakwah-sosial-bisnis tersebut, Shaleh langsung diberi hadiah. Tidak tanggung-tanggung, ia akan diberangkatkan umrah ke Tanah Suci.
“Baru aja Kak Shaleh masuk kantor, baru duduk di kursi, langsung Direkturnya bertanya kepada para karyawan, ‘siapa yang belum melihat Ka’bah, angkat tangan?’. Awalnya Kak Shaleh malu-malu angkat tangan. Tapi angkat tangan juga. Langsung dia (diumrahkan dalam waktu dekat),” tuturnya.
Semangat Kebangkitan Umat Bela Islam Perlu Diarahkan dengan Al-Qur’an
Aktivis pemuda, Naspi Arsyad, mengungkapkan, Aksi Bela Islam selama ini merupakan momentum kebangkitan umat Islam. Umat pun berbondong-bondong meningkatkan spiritualnya.
Minimal, imbuh Pimpinan Ma’had Tahfidz Putri Al-Humairah Sukabumi ini, umat meningkat baca al-Qur’annya, setidaknya membaca Surat Al-Maidah ayat 51 yang dinistakan terdakwa Ahok.
“Akhirnya shalat subuh (berjamaah ) dimana-dimana. Luar biasa cara Allah mengantar kita,” ujarnya di depan para jamaah taklim pekanannya di Depok, Jawa Barat, belum lama ini.*