ABDUL Rauf tampak semangat memakai sarung, songkok, dan baju koko putih, sambil menenteng tas.
Semua barang-barang itu masih baru, pemberian dari panitia. Murid kelas 3 SD ini pun memasuki sebuah ruangan dengan tampak semangat.
Yang dimaksud adalah panitia khitanan massal dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.
Kegiatan ini digelar di Kampung Datah Bilang, Kabupaten Mahakam Hulu (Mahulu), pedalaman Kalimantan Timur.
Khitanan massal khusus anak-anak mualaf ini menyisakan berbagai kisah tersendiri bagi peserta.
“(Saat dikhitan) rasanya enak, Kak, awalnya dingin lalu terasa digigit kayak semut,” tutur Rauf kepada hidayatullah.com setelah acara khitanan itu, Sabtu (30/12/2017).
Baca: Laznas BSM-IMS Gelar Khitanan Massal Mualaf Pedalaman Kalimantan Timur
Lain cerita dengan peserta yang tertua, Rahmat Bajuri berumur 21 tahun. Enam tahun yang lalu dia mengucapkan dua kalimat syahadat.
“Semenjak saya mengucapkan kalimat syahadat, saya sangat ingin disunnat, tapi selalu ditolak sama orangtua,” ujarnya.
Rahmat menambahkan, dengan mengikuti sunnat dia terasa lega dan ajaran Islam yang ia jalankan dirasa sempurna.
Khitanan massal yang diselenggarakan atas kerja sama Laznas Bangun Sejahtera Mitra Umat (BSM) dan Islamic Medical Service (IMS) ini diikuti sekitar 80-an orang peserta.* Zulkarnain
Baca: ‘Semoga Islam Semakin Benderang di (Masjid) Long Melaham’