Hidayatullah.com–Para ilmuwan akan melakukan serangkaian penyelidikan lain, setelah upaya sebelumnya gagal mengidentifikasi penyebab penyakit misterius yang membunuh lebih dari 100 warga Uganda dan menginfeksi lebih dari 2.000 orang lainnya.
Penyakit yang pertama kali dilaporkan pada September 2009 itu dijuluki ‘penyakit mengangguk’, karena menyebabkan penderitanya menganggung-angguk.
Penyakit aneh itu kini menyebar ke beberapa distrik di wilayah utara Uganda, seperti Kitgum, Lamwo, Pader, Agago dan Amuru.
Menteri Kesehatan Richard Nduhura mengatakan, pengambilan dua sampel dan tes yang dilakukan oleh Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) Amerika Serikat di Atlanta gagal mengidentifikasi penyebab penyakit tersebut.
Nduhura yang memimpin langsung tim pencari fakta di area terdampak, pada hari Jum’at (06/01/2012) mengumumkan kepada warga bahwa sebuah tim ilmuwan dari kementerian kesehatan, lembaga kesehatan PBB WHO dan CDC akan melakukan tes baru.
Jane Achieng, dirjen pelayanan kesehatan, mengatakan bahwa meskipun penyebab penyakit belum diketahui, mereka akan berusaha mengatasinya dengan sebaik mungkin.
Penyakit aneh tersebut ditandai dengan kepala yang mengangguk, keterbelakangan mental dan pertumbuhan badan anak dan remaja yang terinfeksi akan terhambat. Ketika makan, penderita baik anak-anak maupun dewasa, kepalanya akan mengangguk-angguk.
Pengambilan sampel dan tes pertama dilakukan pada Desember 2009 dan kedua pada Agustus 2010.
Para tokoh pemimpin lokal di daerah terdampak mendesak pemerintah agar menetapkan wilayah mereka sebagai daerah bencana, guna menarik perhatian sehingga masyarakat internasional membantu mengatasi penyakit itu.
“Situasinya buruk. Kami perlu untuk memperlakukannya sebagai situasi darurat. Kami ingin pemerintah mendeklarasikan daerah ini sebagai daerah bencana,” kata Reagan Okumu, ketua Kelompok Parlemen Acholi, sebuah kaukus yang terdiri dari para anggota parlemen yang berasal dari daerah itu.
“Pemerintah tidak memperlakukan masalah penyakit ini dengan kedaruratan sebagaimana mestinya. Kami akan menyewa bus-bus dan feri untuk anak-anak ini pergi ke Mulago,” kata Richard Okwera, anggota dewan kota Kitgum, dikutip Xinhua (08/01/2012).
Rumah Sakit Mulago merupakan rumah sakit pusat yang terletak di ibukota Kampala.*