WANITA hamil harus mengkonsumsi suplemen yang mengandung iodida untuk melindungi perkembangan otak bayi mereka, kata kelompok dokter anak terkemuka AS.
Yodium, yang tubuh bisa mendapatkan iodida, diperlukan untuk membuat hormon tiroid yang berguna bagi perkembangan otak anak-anak sebelum dan sesudah kelahiran. “Wanita pada usia subur perlu memperhatikan topik ini, karena sekitar setengah dari kehamilan di Amerika Serikat tidak direncanakan,” kata Dr Jerome Paulson.
“Banyak perempuan di saat awal kehamilan mungkin tidak menyadari mereka hamil,” katanya.
Paulson adalah Ketua The American Academy of Paediatrics Council on Environmental Health (Dewan Pediatri pada Kesehatan Lingkungan-Akademi Amerika), yang menulis hasil penelitian tersebut. Ia juga seorang dokter anak di Children’s National Medical Centre di Washington , DC. Pemikiran itu diterbitkan dalam jurnal Pediatri, Senin (26/5/2014) dan juga dimuat pada Daily Times.
Orang-orang biasanya mendapatkan yodium dari garam meja, yang di AS diperkaya dengan iodida. Namun makanan olahan di Amerika saat ini menghadapi garam tidak beryodium.
Dewan tersebut menulis, penelitian sebelumnya menyebutkan sekitar sepertiga wanita hamil di Amerika Serikat kekurangan yodium. Juga, hanya sekitar 15 persen wanita mengambil suplemen yang mengandung iodida dalam jumlah yang cukup.
The American Thyroid Association dan National Academy of Sciences menyarankan wanita hamil dan menyusui mendapatkan 290 mikrogram iodida per hari. Wanita mungkin perlu mengambil suplemen dengan 150 mikrogram iodida untuk mencapai tingkat yang direkomendasikan, jika ibu hamil dan menyusui mengalami kekurangan vitamin, ucap Dewan.
“Ibu menyusui harus mengkonsumsi suplemen yang mencakup setidaknya 150 mikrogram iodida dan menggunakan garam meja beryodium,” tulis Dewan.
Selain itu, Dewan mengatakan, wanita mungkin perlu dites untuk mengetahui kecukupan yodium jika mereka vegan (menolak makanan hewani secara ketat) atau tidak makan ikan. “Jelas yodium sangat penting untuk otak janin dan anak,” kata Dr Loralei Thornburg. “Oleh karena itu melakukan diet yang kaya yodium sangat penting.”
Thornburg tidak terlibat penetapan rekomendasi baru ini. Dia seorang ahli kehamilan risiko tinggi di University Rochester Medical Centre di New York. “Meskipun banyak wanita sebagian besar kekurangan yodium, kebanyakan wanita mendapatkan yodium dalam (bentuk) makanan,” katanya kepada Reuters. “Ini bukan sesuatu yang perempuan harus panik tentang hal ini.”
Thornburg mengatakan, jumlah ideal suplementasi iodida tergantung pada berapa banyak yang mereka peroleh dari diet mereka.
Dewan mengatakan, asupan iodida untuk wanita hamil atau menyusui paling tidak antara 290 dan 1100 mikrogram per hari.
Secara khusus, itu harus dalam bentuk potasium iodida. “Ini harus cukup rutin,” kata Paulson.”Saya pikir apa yang kami sampaikan perlu mendapat perhatian, tetapi tidak secara radikal mengubah perilaku mereka.”
Para penulis penelitian itu juga menyarankan wanita hamil atau menyusui menghindari nitrat, yang biasanya terdapat pada asap rokok dan sayuran tertentu, seperti brokoli, kembang kol, dan kubis.*