Hidayatullah.com– The Jak Mania, kelompok suporter klub sepakbola asal ibu kota Persija Jakarta, punya gerakan menarik dalam dunia olahraga, yaitu aksi tribun tanpa asap rokok. Sebagaimana diketahui, pengurus pusat Jakmania selalu berperan aktif mengkampanyekan gerakan #TribunTanpaAsap saat pertandingan kandang Persija Jakarta.
Ketua Umum Jakmania, Ferri Indrasjarief, berharap tribun tanpa asap rokok yang digerakkan Jakmania bisa didukung oleh Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), agar menjadi sebuah aturan dalam pelaksanaan pertandingan sepakbola.
“Kesadaran Jakmania terhadap tribun yang bebas asap rokok sudah mulai terbentuk. Kalau tidak didukung, bisa terkikis,” ujar Ferry saat beraudiensi dengan PSSI bersama Koalisi Masyarakat untuk Pengendalian Tembakau di Jakarta, Rabu (26/06/2019).
Ferry mengatakan, sebelumnya dia pernah mengampanyekan antirasisme dalam pertandingan sepakbola yang kemudian juga didukung oleh PSSI.
Oleh karena itu, ia berharap hal serupa bisa terjadi terhadap gerakan tribun tanpa asap rokok.
Menurutnya, kalau gerakan tersebut didukung aturan-aturan dari federasi dan semua tribun dalam Liga1 bisa bebas asap rokok, pasti pertandingan sepakbola di Indonesia bisa lebih baik.
Sementara itu, menurut Penasihat Indonesia Institute for Social Development (IISD) Sudibyo Markus, kelompok-kelompok pendukung pengendalian tembakau tak pernah berpikir melarang seseorang merokok.
Sebab, rokok membuat kecanduan. Sudibyo mengatakan, dari 100 orang perokok yang mau berhenti merokok, biasanya hanya lima persen saja yang berhasil.
“Memang gerakan kami menentang arus sehingga tidak populer. Namun, saat ini gangguan dari kegiatan merokok semakin terasa. Belum lagi bukti-bukti ilmu pengetahuan yang menemukan bahaya dari rokok,” ungkapnya.
Sedangkan menurut Koordinator Koalisi Masyarakat Sipil untuk Pengendalian Tembakau, Ifdhal Kasim, klub-klub sepakbola di Eropa sudah melarang aktivitas merokok di dalam stadion milik mereka. Praktis, stadion menjadi tempat yang sehat dan bebas asap rokok.
“Di Indonesia, baru di Stadion Gelora Bung Karno yang berada di bawah pengelolaan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang sudah menerapkan larangan merokok,” ungkapnya.
Kepala Infrastruktur Keamanan dan Keselamatan Sepakbola PSSI, Nugroho Setiawan, yang menerima audiensi tersebut, secara pribadi mendukung gerakan tribun tanpa asap rokok.
Ia mengatakan, stadion di luar negeri memang memberlakukan larangan merokok secara ketat.
“Mereka melarang rokok, tetapi menyediakan tempat untuk merokok. Secara pribadi saya mendukung tribun tanpa asap rokok, tetapi secara organisasi akan kami laporkan. Hal ini akan menjadi perhatian kami,” ungkapnya kutip Antaranews.com.
Sejauh ini diketahui, di Indonesia kampanye tribun tanpa asap rokok baru dilakukan oleh dua suporter yaitu suporter Persija dan suporter Bali United menurut data LSM Koalisi Nasional Masyarakat Sipil Untuk Pengendalian Tembakau. Sedangkan Jakmania jadi kelompok suporter pertama melakukan aksi ini.
Jakmania berharap, gerakan #TribunTanpaAsap ini dapat dipatuhi oleh semua demi kebaikan bersama sehingga ibu hamil, orangtua yang membawa anak-anaknya ke tribun dan bukan perokok dapat nyaman menikmati pertandingan Persija.
“Dan kedepannya dapat diikuti juga oleh suporter lain di Indonesia,” harapan Jakmania dilansir website resmi Jakmania (10/05/2019).*