Hidayatullah.com—Kaspersky Lab melaporkan bahwa virus pemantau transaksi keuangan ditemukan sedang berkeliaran di jaringan komputer di Timur Tengah.
Selain mematai transaksi keuangan, email dan aktivitas di jejaring sosial, virus bernama Gauss itu diduga juga mampu menyerang infrastruktur penting. Pembuatnya diyakini sama dengan pembuat virus Stuxnet yang dipakai Amerika Serikat dan Israel untuk menyerang jaringan komputer dalam program nuklir Iran, kata Kaspersky Lab, kamis (9/8/2012), sebagaimana dilansir Reuters.
Perusahaan keamanan jaringan komputer asal Rusia itu mengatakan bahwa pihaknya menemukan Gauss menginfeksi komputer-komputer pribadi di Libanon, Israel dan Palestina.
Kaspersky menolak berspekulasi siapa dibalik virus Gauss, namun mengatakan bahwa virus itu berkaitan dengan Stuxnet, dan dua virus mata-mata lain yaitu Flame dan Duqu.
“Setelah mempelajari Stuxnet, Duqu dan Flame, kami dapat mengatakan dengan tingkat kepastian tinggi bahwa Gauss berasal dari ‘pabrik’ atau ‘pabrik-pabrik’ yang sama,” kata Kaspersky Lab lewat situsnya.
“Semua perangkat serangan ini menunjukkan adanya operasi spionase dan perang siber tingkat tinggi yang disponsori oleh negara,” tegas Kaspersky.
Menurut perusahaan bidang keamanan teknologi informasi itu, Gauss dapat mencuri kata sandi atau data lainnya yang terdapat dalam browser, mengirimkan informasi tentang konfigurasi sistem komputer yang dijangkitinya, mencuri informasi rahasia untuk mengakses sistem perbankan di Timur Tengah, membajak informasi login di situs-situs jejaring sosial, email dan akun instant messaging.
Modul-modul yang terdapat dalam virus Gauss memiliki nama-nama internal, yang diyakini para peneliti di Kaspersky dipilih sebagai penghormatan kepada sejumlah matematikawan dan fiilsuf seperti Johann Carl Friedrich Gauss, Kurt Gobel dan Joseph-Lous Lagrange.
Kaspersky Lab menyebut virus komputer itu Gauss, karena nama itu digunakan untuk modul yang paling penting di dalamnya, yang memungkinkan virus memiliki kemampuan mencuri data.
Salah satu anggota tim peneliti senior Kaspersky mengatakan, Gauss juga memiliki modul yang dikenal sebagai “Godel”, yang dipercaya memiliki kemampuan seperti Stuxnet untuk menyerang sistem kendali industri.
Stuxnet ditemukan tahun 2010, menyebar lewat USB drives dan dirancang untuk menyerang komputer yang mengendalikan sentrifugal di fasilitas pengayaan nuklir Iran di Natanz.*