Hidayatullah.com—Adalah “Buddax”, seorang hacker pro – Israel yang namanya sempat menghias jagat dunia maya dan ‘cyber war’. Dengan ifasilitasi media-media Israel, namanya sempat muncul dan “mengancam” para penyerang negara Zionis-Israel dengan cara mempublish foto dan data pribadi dari anggota hacker anonymous yang turut serta dan berpartisipasi dalam serangan #OpIsrael.
#OpIsrael adalah sebuah operasi cyber besar-besaran dan terkoordinasi untuk melawan penjajah Zionis-Israel dari para aktifis peretas berjuluk anonymous seluruh dunia di mana menetapkan tanggal 7 April 2013 lalu sebagai hari serangan terhadap sistem internet Israel, dengan target ‘menghapus Israel dari dunia maya’.
“Mulai lawan Israel dan lakukan serangan cyber pada tanggal 7 April,” demikian salah satu pesan seorang hacker yang ikut ambil bagian dalam misi #OpIsrael.
Tim Gabungan dalam #OpIsrael datang dari berbagai penjuru dunia, khususnya mereka yang simpati pada perjuangan dan pembebasan tanah Palestina dari penjajah Zionis-Israel.
Di antara mereka, sebut saja dari; Mauritania Attacker (AnonGhost & Mauritania HaCker Team),HUrr!c4nE (ajax Team),Hitcher (MLA – Muslim Liberation Army),SAW-19, X-Line, V!rus No!r (Moroccan Hackers),Foxy, MR@T0RJAN (Gaza Hacker Team & Gaza Security Team),PLiiiJl (Anonymous Syria),ExDeaTH, Jihad (X-BLACKERZ INC),DzPhoenix (Devil Zone Team),Ouali Bouziad (Algerian Hacker),Saber Dz (Algerian Hacker),Dr.spam (Moroccan Hacker),X-Line (Moroccan Hackers),V!rus No!r (Moroccan Hackers), SAW-19 (Moroccan Hackers),Evil Dz Haxor (Algerian Hacker).
Tak ketinggalan ratusan nama-nama kelompok peretas dari Indonesia yang dikabarkan ikut “jihad” di dunia maya ini. Penelusuran hidayatullah.com melalui internet ada nama 55 kelompok peretas, belum terumasuk yang inisiatif pribadi.
Tentu saja ini bukanlah serangan pertama kali. Sebelumnya, hacktivist pro-Palestina secara kolektif juga pernah dikabarkan sukses membobol situs Kementerian Pendidikan Israel, Pusat Biro Statistik, Pelayanan Pos Israel dan lainnya, demikian diakui laman Israel, Ynet belum lama ini.
Serangan anonymous pertama kali terjadi pada bulan November 2012 pasca operasi “Pillar of Defense“ (Pilar Pertahanan Israel) menyerang Gaza, dan terjadi lagi pada 7 April 2013. Dalam sebuah video yang diunggah di YouTube oleh anonymous mengatakan aksi mereka merupakan balasan karena Israel melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Aksi perang cyber ini tidaklah sesepi yang dibayangkan orang. Sebab pasca serangan gabungan, salah satu tim ‘pasukan elit cyber Israel’ bernama “Buddax” mengklaim telah memperoleh akses ke komputer dari 16 anggota anonymous dan berhasil mengambil screenshot, para hacker anti Israel dengan webcam mereka sendiri.
“Saya juga bukan seorang peretas ulung. Tapi saya cukup mahir untuk membongkar dirimu,” kata Buddax menuliskan pesan yang muncul di layar komputer lawannya yang diduga berasal dari Indonesia.
“Lain kali tidak usah ikut-ikutan #OpIsrael. Kami tahu siapa kamu, kami tahu di mana kamu tinggal. Hidup Israel!,” dikutip laman web Israel, Ha’aretz, Senin (14/04/2013).
Dikutip Ha’aretz, para tim elit cyber Israel ini juga mengklaim telah menyertakan nama-nama para penyerang termasuk negara asal, dan username dan password untuk berbagai situs yang mereka gunakan. Sebagian besar berasal dari Indonesia, Malaysia, sementara yang lain berasal dari Portugal, Inggris, Italia, Swiss, Finlandia, Aljazair dan Arab Saudi.
“Misi asal kami adalah memberikan kebanggaan pada rakyat Israel, bahwa defacements dan apa-apa membuktikan tindakan-tindakan yang seperti ‘kekanak-kanakan’ kami dapat tahu penyerang tersebut.Sejak tugas ini dilakukan dengan jelas, kami beralih pada masa depan. ‘Tahun depan jika ‘anonimous’ akan membuat serangan yang sama, mereka perlu memastikan bahwa mereka perlu menyediakan garis panduan untuk melindungi identitas mereka dan mereka juga dapat meletakkan nota atau kertas untuk melindungi webcam mereka.”
Aksi “Buddhax”, yang seolah ingin mengumumkan keberhasilannya ‘memburu’ para perusak dan pengancam keamanan negara Zionis-Israel dengan harapan agar para peretas tak mencoba-coba mengganggu kehidupan negeri penjajah itu tentusaja hanyalah bagian terkecil dari perang syaraf dalam #OpIsrael.
Sebab, setelah itu para peretas asal Indonesia, Malaysia dan beberapa negara tak juga tinggal diam. Mereka masih melakukan aksi balasan dengan terus melumpuhkan sejumlah laman-laman penting milik Israel.
Siapa sesungguhnya Si “Buddax” dan siapa di balik mereka?*/baca yang lain Shin Bet, Unit Rahasia S-74 dan Mitos Kehebatan Israel