Hidayatullah.com– Tiga orang mahasiswa mahasiswa Program Studi (Prodi) Teknik Elektro Fakultas Teknik (FT) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menciptakan prototipe robot untuk mencari keberadaan korban ketika ada bencana.
Ketiga mahasiswa tersebut, Nada Syadza Azizah, Syaifullah Filard Latifah, dan Taufik Widyastama membuat robot yang diberi nama Rescue Unmounted Ground Vehicle (UGV).
Menurut Syaifullah, alat ini sudah dibuat sejak tiga bulan lalu. Tujuan mereka menciptakan robot tersebut karena di Indonesia sering terjadi bencana alam yang sewaktu-waktu datang.
“Dari situlah kami memiliki ide untuk membuat alat pendeteksi atau pencari korban bencana. Karena terkadang kita terkendala untuk mendeteksi keberadaan korban,” jelasnya.
Ia menjelaskan, rescue UGV adalah alat untuk mencari korban yang terkena bencana. Rescue UGV katanya bisa digunakan untuk menjangkau zona yang tidak terjangkau manusia.
“Misalnya untuk menjangkau gunung berapi yang masih aktif, zona yang terkena kebakaran hutan, dan zona yang terpapar radioaktif,” sebutnya kemarin kutip laman resmi UNS, Jumat (10/01/2020).
Taufik Widyastama menambahkan, robot pencari korban bencana ini akan terus dikembangkan agar kemampuannya meningkat.
“Nanti akan pakai pemancar portable agar bisa digunakan seluas-luasnya. Karena masih prototipe, maka masih pakai Wi-Fi handphone atau router, jadi hanya bisa 10 meter,” jelasnya.
Roda robot tersebut didesain seperti tank dan prototipe ini masih berukuran kecil. Rescue UGV ini nantinya akan dibuat lebih panjang agar lebih stabil saat melintas medan sulit, seperti saat tanah longsor atau di jurang.
“Ke depan, robot akan dirancang supaya bisa digunakan berkomunikasi dua arah. Saat ini, robot baru bisa mentransmisikan suara dari lapangan,” katanya.
Menurut Syaifullah, Rescue UGV dilengkapi dengan kamera dan infra merah sehingga bisa mendeteksi suhu tubuh manusia. Manusia akan terlihat berwarna merah-kuning saat dideteksi menggunakan infra merah. Kemudian, robot ini dikendalikan dengan jaringan internet.
“Scan pakai kamera infrared yang bisa melihat suhu tubuh. Bisa diketahui itu manusia apa bukan, masih hidup atau sudah meninggal,” jelasnya.
Awal tahun 2020 ini, Indonesia disambut dengan berbagai bencana di sejumlah daerah, termasuk yang banjir dan longsor yang melanda wilayah Jabodetabek dan Lebak, Banten.*