Barangsiapa yang shalat berjamaah selama 40 hari, maka dia akan terbebas dari dua perkara; yaitu, terbebas dari neraka dan terbebas dari munafik
Hidayatullah.com | AKHIR-AKHIR ini banyak sekali kaum muslimin yang mengindahkan shalat lima waktu, terutama enggan melaksanakan shalat berjamaah di masjid. Shalat adalah rukun Islam yang nomor dua sebagai penunjang yang kokoh untuk dua kalima sahadat, Rasulullah ﷺ bersabda;
رَأْسُ الأَمْرِ الإِسْلاَمُ وَعَمُودُهُ الصَّلاَةُ وَذِرْوَةُ سَنَامِهِ الْجِهَادُ
“Puncak urusan adalah Islam, tiangnya adalah shalat dan punuknya adalah Jihad.”. (HR: Imam Tirmidzi, Imam Ibnu Majah dan Imam Ahmad dari Muadz bin Jabbal)
Sebagai hamba Allah SWT sebaiknya kita sekuat tenaga untuk shalat di masjid, karena sangat besar nilai faedahnya. Disamping amal yang sangat besar, dengan niat yang ikhlas dari rumah kemudian waktu berjalan, memasuki masjid dan shalat berjamaah bersama-sama.
Shalat lima waktu yang menjadi kewajiban setiap Mukmin yang sudah baligh, sebaiknya selalu dikerjakan berjamaah di masjid. Walaupun berat rasanya untuk melangkah, karena rasa malas godaan syaetan yang menjadikan malas tersebut.
Umat Mukmin sebaiknya sehari lima kali melangkah menuju rumah Allah SWT yaitu masjid untuk melaksanakan ibadah shalat. Dengan demikian syiar Islam akan lebih bersinar dan berkembang.
Baca: Shalat Subuh dan Kesehatan Jasmani
Perjuangan kaum Mukmin untuk selalu Istiqomah melaksanakan shalat berjamaah di masjid adalah sangat agung, karena waktu-waktu shalat yang telah ditentukan tersebut berbeda beda kadar motivasinya. Waktu Dzuhur dan Asyar berbeda kadar motivasi dengan Maghrib dan Isya apalagi waktu Subuh yang relative setiap orang sedang nyenyak tidur dan harus bangun berwudhlu untuk melaksanakan shalat.
Walaupun hanya 2 rakaat, Subuh adalah salah satu shalat yang berat dilaksanakan bagi sebagian besar kaum Mukmin, khususnya laki-laki dewasa ini. Padahal, bila melihat kepada keutamaannya, justru shalat Subuh berjamaah memiliki banyak keutamaan yang luar biasa, berikut ini sebagian keutamaan yang terdapat di dalamnya.
Shalat Subuh memelihara setiap muslim
عن أبي ذر رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم:من صلى الصبح فهو في ذمة الله رواه مسلم.
Rasulullah ﷺ bersabda,
مَنْ صَلَّى صَلَاةَ الصُّبْحِ فَهُوَ فِي ذِمَّةِ اللَّهِ فَلَا يَطْلُبَنَّكُمْ اللَّهُ مِنْ ذِمَّتِهِ بِشَيْءٍ فَإِنَّهُ مَنْ يَطْلُبْهُ مِنْ ذِمَّتِهِ بِشَيْءٍ يُدْرِكْهُ ثُمَّ يَكُبَّهُ عَلَى وَجْهِهِ فِي نَارِ جَهَنَّمَ
“Barangsiapa yang shalat Subuh maka dia berada dalam jaminan Allah. Oleh karena itu jangan sampai Allah menuntut sesuatu kepada kalian dari jaminan-Nya. Karena siapa yang Allah menuntutnya dengan sesuatu dari jaminan-Nya, maka Allah pasti akan menemukannya, dan akan menelungkupkannya di atas wajahnya dalam Neraka Jahannam.” (HR. Muslim no. 163).
Hadis menjelaskan bahawa Allah Taala akan memberi perlindungan bagi mereka yang menunaikan shalat Subuh berjamaah dan perlindungan dari Allah adalah sebesar-sebesar lindungan.
Baca: Doa Ba’da Subuh dan Penjelasannya
Shalat Subuh Sebanding dengan Qiyamullail
من شهد العشاء فكأنما قام نصف ليلة, ومن شهد الصبح فكأنما قام ليلة رواه مسلم.
“Orang-orang mukmin yang melaksanakan shalat Isya’ (berjmaaah), seolah-olah telah shalat setengah malam. Orang mukmin yang melaksanakan shalat Subuh (berjamaah), seolah-olah dia telah melaksanakan shalat sepanjang malam (qiyamullail).” (HR Muslim)
Shalat Subuh berjamaah di luar Bulan Ramadhan lebih besar pahalanya atau fadhilahnya keutamaannya dibandingkan sholat sunnat di malam Ramadan karena mencari al-Qadar. Ini karena shalat Subuh adalah wajib sedang shalat sunnat malam walaupun ia muakkad (amat diharuskan) namun statusnya masih shalat sunnat.
Dari Sahabat Ustman bin Affan RA, Rasulullah ﷺ bersabda :
مَنْ شَهِدَ الْعِشَاءَ فِي جَمَاعَةٍ كَانَ لَهُ قِيَامُ نِصْفِ لَيْلَةٍ وَمَنْ صَلَّى الْعِشَاءَ وَاْلفَجْرَ فيِ جَمَاعَةٍ كَانَ لَهُ كَقِيَامِ لَيْلَةٍ
“Barangsiapa melaksanakan shalat Isya berjamaah maka ia mendapatkan pahala shalat setengah malam, dan barangsiapa melaksanakan shalat Isya dan Subuh dengan berjamaah maka ia mendapatkan pahala shalat satu malam.” (HR: Tirmidzi)
Shalat Subuh Menyelamatkan Pelakunya daripada Api Neraka
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: لن يلج النار أحد صلى قبل طلوع الشمس وقبل غروبها رواه مسلم
“Tidak akan masuk neraka seseorang yang shalat sebelum terbit matahari (shalat Subuh) dan sebelum terbenam.” (HR Muslim)
Sabda Rasulullah ﷺ
مَنْ صَلَّى لِلَّهِ أَرْبَعِينَ يَوْمًا فِي جَمَاعَةٍ يُدْرِكُ التَّكْبِيرَةَ الأُولَى كُتِبَ لَهُ بَرَاءَتَانِ: بَرَاءَةٌ مِنَ النَّارِ، وَبَرَاءَةٌ مِنَ النِّفَاقِ
“Barangsiapa yang shalat berjamaah selama 40 hari dan selalu mendapati takbir pertama, maka dia akan terbebas dari dua perkara, (yaitu) terbebas dari neraka dan terbebas dari munafik/nifak.” (HR. Tirmidzi).
Baca: Ayat-ayat Subuh
Kaum Mukminin yang melaksanakan Shalat Subuh akan dimasukan ke dalam Syurga
من صلى البردين دخل الجنة
“Orang yang melakukan shalat baradain (ashar dan Subuh) masuk syurga”
Shalat Subuh Dua Rakaat Lebih Baik dari Dunia dan Segala Isinya
ركعتا الفجر خير من الدنيا ومافيها رواه مسلم
“Dua rakaat shalat Fajar (Subuh) nilainya lebih baik daripada dunia dan segala isinya.” (HR: Muslim)
Shalat Subuh Disaksikan oleh pergantian Malaikat Malam dan Malaikat Siang
رَوَى التِّرْمِذِيّ عَنْ أَبِي هُرَيْرَة عَنْ النَّبِيّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي قَوْله, ” وَقُرْآن الْفَجْر إِنَّ قُرْآنالْفَجْر كَانَ مَشْهُودًا ” قَالَ: تَشْهَدهُ مَلَائِكَة اللَّيْل وَمَلَائِكَة النَّهَار هَذَا حَدِيث حَسَن صَحِيح
“Abu Hurairah radhiyallahi’anhu meriwayatkan dari Rasulullah ﷺ tentang ayat [wa quraanal fajri inna quraanal fajri kaana masyhuda]: Shalat Subuh itu disaksikan oleh malaikat malam dan malaikat siang.” (HR Imam At-Tirmizy) .
وَرَوَى الْبُخَارِيّ عَنْ أَبِي هُرَيْرَة عَنْ النَّبِيّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: فَضْل صَلَاة الْجَمِيع عَلَى صَلَاة الْوَاحِد خَمْس وَعِشْرُونَ دَرَجَة وَتَجْتَمِع مَلَائِكَة اللَّيْل وَمَلَائِكَة النَّهَار فِي صَلَاة الصُّبْح
Abu Hurairah meriwayatkan bahawa Rasulullah ﷺ bersabda, ”Shalat berjamaah lebih diutamakan dari shalat sendirian dengan 25 darjat. Malaikat malam dan malaikat siang bertemu dalam shalat Subuh.” (HR Bukhari).
Yang Melaksanakan Shalat Subuh akan Mendapat Cahaya Terang di Hari Kiamat
قال صلى الله عليه وسلم: بشر المشائين في الظلم إلى المساجد بالنور التام يوم القيامة رواه الترمذي وا بن ماجه
“Rasulullah ﷺ bersabda, ”Berikan kabar gembira kepada orang-orang yang berjalan kaki di kegelapan malam menuju masjid, bahawa mereka akan mendapatkan cahaya terang yang sempurna di hari kiamat.” (HR Tirmizy dan Ibnu Majah).
Baca: Berfikir Akhirat dari Isya Hingga Shubuh
Kaum Munafikun Merasa Berat dan Malas untuk Shalat Subuh
وإذا قاموا إلى الصلاة قاموا كسالى يراؤن الناس ولا يذكرون الله إلا قليلا
“(Orang-orang munafik itu) bila melakukan shalat, melakukannya dengan malas. Mereka berlaku riya di hadapan manusia dan tidak mengingat Allah kecuali sedikit.”
عن أبي هريرة قال قال صلى الله عليه وسلم: ليس صلاة أثقل على المنافقين من صلاة العشاء والفجر ولو يعلمون ما فيهما لأتوهما ولو حبواً رواة الشيخان.
“Dari Abi Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata bahawa Rasulullah ﷺ bersabda, ”Tidak ada shalat yang lebih berat buat orang-orang munafik dari shalat Isya’ dan shalat Subuh. Seandainya mereka tahu keutamaan keduanya, pastilah mereka akan mendatanginya meski dengan merangkak.” (HR Bukhari dan Muslim).
وها هو ابن مسعود يقول: لقد رايتنا وما يتخلف عن صلاة الفجر إلا منافق معلوم النفاق
Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata, ”Kami dahulu memandang orang yang tidak ikut shalat Subuh berjamaah sebagai orang munafik dan telah jelas kemunafikannya. Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhu pernah berkata, ”Dahulu kami (para shahabat) bila ada yang tidak datang shalat Subuh dan Isya’ berjamaah, kami berprasangka buruk kepadanya”.
Ibnul Qayyim berkata, ”Tidur di waktu Subuh akan menghalangi rezeki, karena waktu Subuh adalah waktu dibagikannya rezeki”.
Akan diberkati oleh Allah swt.
Rasulullah ﷺ mendoakan umatnya yang bergegas dalam melaksanakan shalat Subuh, sebagaimana disebutkan dalam hadis: “Ya Allah, berkatilah umatku selama mereka suka bangun Subuh (yaitu mengerjakannya)..” (Hadis riwayat Tirmidzi, Abu Daud, Ahmad dan Ibnu Majah)
Allah S.W.T. berfirman:
وَاصۡبِرۡ نَـفۡسَكَ مَعَ الَّذِيۡنَ يَدۡعُوۡنَ رَبَّهُمۡ بِالۡغَدٰوةِ وَالۡعَشِىِّ يُرِيۡدُوۡنَ وَجۡهَهٗ وَلَا تَعۡدُ عَيۡنٰكَ عَنۡهُمۡ ۚ تُرِيۡدُ زِيۡنَةَ الۡحَيٰوةِ الدُّنۡيَا ۚ وَ لَا تُطِعۡ مَنۡ اَغۡفَلۡنَا قَلۡبَهٗ عَنۡ ذِكۡرِنَا وَاتَّبَعَ هَوٰٮهُ وَكَانَ اَمۡرُهٗ فُرُطًا
“Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharapkan keredhaan-Nya, dan janganlah kedua-dua matamu berpaling daripada mereka karena mengharapkan perhiasan duniawi, dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya sudah Kami lalaikan daripada mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melampaui batas.” (Surah Al-Kahfi ayat : 28)
Dengan demikian kaum Mukminin yang selalu istiqomah melaksanakan shalat lima waktu di masjid terutama pada waktu shalat Subuh, pantaslah dikatakan sebagai pejuang-pejuang shalat Subuh. Mudah mudahan dengan keikhlasan dan keistiqomahan dalam melaksanakan shalat subuh kaum mukminin tersebut akan selalu dilindungi oleh Allah SWT, juga dijanjikan akan SyurgaNYA.*/ Moh. Sofian Sori, Bangkok