Kala itu atap rumah Imam Ahmad roboh, dan tukang kayu memperbaikinya. Namun tukang kayi itu mengarahkan kanal saluran air di atap (talang) mengarah menuju jalan. Pada malam harinya, di sepanjangan malam Imam Ahmad risau memikirkan akan hal itu.
Di pagi harinya Imam Ahmad pun memanggil kembali tukang kayu tersebut, untuk mengarahkan talang saluran air ke rumahnya sendiri bukan ke jalan. Dan tukang kayu pun melaksanakan sesuai apa yang diminta Imam Ahmad.* (Manaqib Al Imam Ahmad, hal. 243)