KALA itu, masa krisis terjadi, barang-barang pun harganya melambung tinggi. Dampak dari krisis kebun-kebun dijual dengan harga amat murah.
Sang istri pun memberikan kepada Imam Izuddin gelangnya untuk dibelikan kebun. Namun Imam Izuddin memutuskan menjual perhiasan itu dan menyedekahkan hasil penjualannya.
“Engkau sudah membelikan kebun untukku?” Tanya istri kepada Imam Izzuddin.
“Ya, aku membelinya di surga.” Jawab Imam Izzuddin (Al Kawakib Ad Durriyah, 2/453).*