ALI ZAIN AL ABIDIN dibawa dari Madinah oleh Abdul Malik bin Marwan dalam keadaan tangan diikat dan kaki dibelenggu. Setelah itu Az Zuhri pun memiliki kesempatan untuk menemuinya,”Aku berharap kalau bisa menggantikan posisi Anda.”
Ali Zain Al Abidin pun menjawab,”Tidakkah engkau mengira bahwa hal itu justru membuatku berduka? Kalau aku menghendaki hal itu aku bisa melakukannya. Sesungguhnya kondisi ini justru mengingatkanku akan adzab Allah.”
Kemudian, Ali Zain Al Abidin dengan mudah melepas belenggu dari tangan dan kakinya lalu melemparnya. Namun kemudian ulama faqih ini mengembalikan belenggu itu sebagaimana semula. (Al Kawakib Ad Durriyah, 1/375)