SYAMSUDDIN AL JAUJARI di awal menuntut ilmu ia keliling mengunjungi para ulama untuk menuntut ilmu, namun setiap bertemu dengan ulama besar ia tidak tertarik untuk menuntut ilmu kepada mereka, dikarenakan keterbatasan pengetahuannya saat itu.
Sampai akhirnya ia mengunjungi Syeikh Al Islam Al Munawi, saat itu Syamsuddin menyangka sedang bertemu dengan ulama yang paling pandai hingga ia pun bersegera untuk membaca kitab di hadapannya.
Namun Al Munawi mengamati muridnya yang baru itu, ia melihat jari dari jemari kakinya terbuka dan terlihat, hingga ia pun menegurnya,”Engkau tidak memiliki adab, tutuplah jarimu, gunakanlah adab!”
Setelah peristiwa itu, Syamsuddin pun berusaha untuk memperhatikan adab, dan saat itu pula hilang tabiat pada dirinya yang sudah menganggap remeh orang lain. Syamsuddin pun istiqamah dalam berguru kepada Al Munawi, hingga akhirnya ia menjadi seorang ulama besar. (Faidh Al Qadir, 1/220)