SEWAKTU menonton film kartun anak-anak yang menceritakan tentang kura-kura kehabisan jamuan pesta karena lamban, saya jadi teringat ketika masa awal berjilbab. Salah satu celaan yang mampir ketika itu adalah orang berjilbab itu lelet!
Wow, meskipun akhirnya saya tangkis dengan ikut ekskul pecinta alam yang otomatis harus gesit, saya suka miris kalau lihat akhwat yang slow motion banget.
Perempuan memang identik dengan lembut tapi lembut bukanlah lawan kata dari lelet. Meskipun lembut, seorang akhwat mesti juga gesit dan sigap, lho!
Nih, contohnya Bibi Rasulullah, Shafiyyah binti Abdul Muthalib, beliau sudah berumumur 61 tahun. Namun, ketika perang Khandaq, nenek kita ini bisa menggebuk seorang Yahudi yang menyelusup masuk ke dalam benteng yang berisi perempuan dan anak-anak. Gebukkan beliau pun berhasil menewaskan si Yahudi.
Yup, kalau emang kita masih termasuk yang berpredikat Miss Lelet, yuk ubah dari sekarang. Gimana caranya?
Yang pertama, disiplinkan diri dengan schedule. Jadi kita biasakan untuk mempercepat irama kerja sesuai dengan jadwal yang sudah dibuat. Kalau urusan masuk sekolah atau kuliah aja bisa lari terbirit-birit ketika sudah mepet bel, kenapa untuk urusan yang lain tidak bisa?
Yang kedua, jangan sampai jilbab dan gamis kita jadi sasaran. Usahakan jilbab dan gamis syar’i yang kita pakai mendukung aktivitas kita. Pilihlah bahan yang memudahkan aktivitas dan tidak panas. Sehingga, kita tetap merasa nyaman untuk gesit bergerak.
Yang ketiga, buatlah skala prioritas. Coba lihat, mana yang lebih penting untuk kita kerjakan. Misalnya, bila sudah waktunya berangkat dan kamu nggak menemukan bros yang ingin kamu pakai, pakailah yang ada atau tak perlu pakai bros. Yang penting, jilbabmu tetap rapi. Ini juga peringatan bagi kita agar selalu rapi dan meletakkan segala sesuatu di tempatnya.
The last, yang terpenting adalah menguatkan tekad untuk mengubah kebiasaan lelet jadi gesit. Yuk, berusaha!*/Kartika Ummu Arina