Oleh: Muhaimin Iqbal
DALAM beberapa dasawarsa terakhir kita banyak melihat bagaimana sebuah produk baru lahir mengisi celah baru yang sebelumnya tidak ada, atau produk baru lahir menggantikan produk sebelumnya. Setiap pergantian semacam ini selalu ada yang menjadi pemenang dan tentu ada juga yang menjadi korbannya – apa yang membedakan keduanya?
Sebelum menjawab pertanyaan ini, berikut saya berikan ilustrasi beberapa contoh kasusnya.
Tahun 80-an muncul produk yang luar biasa dari produsen elektronik terkemuka dunia yang disebut Walkman, orang bisa mendengarkan music dengan kwalitas baik sambil jalan-jalan. Kemudian sempat tergantikan sebentar oleh Discman ketika kasetnya berganti CD. Tetapi dimana keduanya sekarang? Keberadaan mereka tergantikan oleh Ipod dan sejenisnya yang mampu menyimpan music ratusan kali lebih banyak dalam alat yang jauh lebih kecil.
Tiga dasawarsa lalu ketika nyusun skripsi di perguruan tinggi, generasi saya masih merasakan betapa repotnya menggunakan mesin ketik untuk memperbaiki skripsi yang dicoret-coret dosen pembimbing. Kini kemana nasib mesin-mesin ketik tersebut? Masih adakah yang menggunakannya? Pastinya sudah sangat menurun.
Jasa surat melalui pos dan pengiriman uang melalui wesel menjadi dua layanan yang paling dibutuhkan mahasiswa saat itu, masihkan mahasiswa sekarang menunggu surat dan wesel dari orangtuanya yang jauh? Kini ada SMS, email, chatting (obrolan) dan bahkan kirim uang-pun cukup dengan handphone!
Beberapa tahun belakangan di jalur seputar komplek perumahan tempat kami tinggal tidak lagi bisa dijumpai angkutan umum yang dahulu menjadi primadona yaitu angkot, keberadaannya tergantikan oleh ojek yang lebih cepat bergerak – tanpa ngetem dan lebih mudah mengatasi kemacetan. Kredit motor tanpa uang muka mempercepat lagi kematian angkot-angkot tersebut.
Jadi apa yang membedakan satu produk atau jasa yang digantikan dan yang menggantikannya dalam contoh-contoh tersebut?
Yang digantikan adalah yang tidak lagi efisien, penggantinya yang lebih efisien.
Yang digantikan adalah yang tidak fleksibel, penggantinya yang lebih fleksibel.
Yang digantikan adalah yang lambat, repot, kapasitas kecil dlsb. digantikan oleh yang cepat, mudah, kapasitas besar dlsb.
Yang digantikan adalah yang mahal, penggantinya yang murah.
Yang digantikan adalah yang menyengsarakan, penggantinya yang dapat memberi rasa nyaman.
Yang digantikan adalah yang puas dengan apa yang ada, penggantinya adalah yang ingin selalu membuat perbaikan.
Intinya adalah segala produk atau layanan baru yang yang lebih efisien, murah, aman, nyaman dst. akan selalu dapat menggantikan produk atau layanan yang kini ada kapan saja – meskipun produk atau layanan lama itu telah ada di pasar se umur-umur. Orang tidak bertahan menggunakan mesin ketik hanya karena sejak sekolah dahulu itulah yang dia kenal. Begitu ada word processor dan komputer, pindahlah mereka semua.
Maka bila Anda sedang mencari ide untuk usaha saat ini, coba perhatikan produk-produk berupa barang atau jasa yang ada di seputar kehidupan Anda – apakah ada yang bisa diperbaiki? Apa yang bisa dibuat lebih efisien, lebih nyaman, lebih murah dlsb. itulah peluang bisnis baru bagi Anda.
Sebaliknya juga demikian, bila saat ini Anda sedang berjaya dengan pekerjaan atau usaha Anda – perhatikanlah pula, apakah ada orang lain yang sedang berinovasi dibidang Anda, yang memenuhi kebutuhan yang biasa Anda layani tetapi dengan cara yang lebih efisien, lebih murah dlsb. Calon-calon produk baru tersebutlah yang akan mengancam keberadaan usaha Anda lebih dari ancaman pesaing Anda yang ada sebelumnya.
Produsen mesin ketik tidak mati karena bersaing sesamanya, tetapi mereka mati karena ada produk yang sama sekali baru yang menggantikannya dengan cara yang lebih efisien dan murah. Di jaman yang berubah secara sangat cepat itu, persaingan bukan hanya dari usaha sejenis – tetapi bisa jadi dari usaha yang sama sekali berbeda.
Peluang itu ada di sekitar kita tetapi demikian juga ancaman; maka bersiaplah untuk menjadi yang menggantikan …Wa Allahu A’lam.*
Penulis adalah Direktur Gerai Dinar, kolumnis hidayatullah.com