***
Mari sejenak kembali ke pertanyaan ibunda kita, sang Khumairaa. Apa yang berat bagi kekasih Allah ini melebihi hari Uhud ketika 3 cincin rantai besi menancap di pelipisnya, perangkap tajam mencocor lututnya, dikabarkan terbunuh hingga cerai berai pengikutnya, kehilangan Paman tercinta, dan 70 sahabat setianya jadi syuhada’?
Hidupnya yang penuh lika-liku dan luka tapi tanpa leka itu, terlalu panjang untuk memeriksa satu demi satu jawabannya. Tapi kita tahu; yang berat baginya bukan lemparan batu, bukan kala dia ruku’ lalu lehernya dijerat, bukan juga saat dia bersujud kemudian kepalanya diinjak dan punggungnya dituangi kotoran. Yang berat baginya bukan caci fitnah dan cela makian; bukan tuduhan gila, penyihir, atau dukun; bukan juga 3 tahun kefakiran dalam pemboikotan.
Yang berat bagi kekasih Allah itu adalah; kala wewenang membinasakan orang-orang yang menganiaya dirinya digenggamkan penuh-penuh. Yang berat bagi kesayangan Ar Rahman itu adalah; ketika dalam gemuruh sakit lahir dan batin, peluang pelampiasan dibentangkan baginya.
Terujilah jiwanya, terbuktilah cintanya, dan tertampaklah kemuliaannya. Dia menolak dengan harapan yang memuncak atas kebaikan yang masih kelak. Dia sebenarnya diizinkan, dihalalkan, dan diridhai untuk berkata “Ya”; lalu gemuruh runtuh gunung Akhsyabain yang menimpa musuh ‘menghibur’ hatinya.
Tapi keputusannya adalah “Tidak!” Dan harapannya adalah “Jikapun mereka ingkar, semoga keturunannya yang kelak akan beriman”. Keduanya telah jadi bukti bagi namanya, Muhammad, yang terpuji di langit dan bumi.
Ialah hujjah, bahwa dia ingin diutus sebagai pembawa kasih dan bukan penyebab ‘adzab; Allah bahkan menyatakan dirinyalah rahmat bagi semesta alam. Bahwa dia datang dengan kesediaan menanggung derita ummatnya, amat menginginkan kebaikan bagi mereka, serta lembut dan welas-asih. Bahwa dia berada di atas akhlaq yang agung; baik dalam akhlaq pada Rabbnya, akhlaq pada dirinya, juga pada sahabat maupun musuhnya. Jernih sekali Nabi menyebut hari terberat; ketika Jibril datang menawarkan pembinasaan musuh. Itulah saat kemuliaan dakwah memenangi batin yang gemuruh.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Adakah nilai hidup seindah pribadi ini, yang terpuji di langit dan bumi