Hidayatullah.com–Indonesia tidak butuh pemimpin yang hanya mengedepankan politik pencitraan. Hal ini disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Drajad Wibowo.
Menurut Drajad, saat ini masyarakat selalu disuguhkan oleh kampanye politik berdasarkan pencitraan bukan pada kualitas kinerja. Padahal bangsa ini sedang dihadapkan pada masalah serius, yaitu ancaman dimana kekuatan parlemen dikuasai oleh kaum kapitalis.
“Jangan saudara berpikir setelah adanya parlemen urusan negara sudah selesai, padahal disana mendominasi kaum kapital,” jelasnya dalam acara pengajian di Kantor PP Muhammadiyah Jalan Menteng Raya 62 Jakarta, Jum’at (03/01/2014).
Menurutnya, jika masalah penjajahan kapitalisme ini akan bertambah buruk jika dihadapi oleh pemimpin yang lahir karena pencitraan. Ini bisa dirasakan dari banyaknya aset sumber daya alam Indonesia yang dikuasai asing.
“Sementara birokrasi kita digunakan untuk kesewenang-wenangan yang tidak memihak pada kepentingan rakyat,” tambahnya.
Kenapa hal ini bisa terjadi? Menurut orang kepercayaan Hatta Rajasa ini, semua ini karena politik Indonesia masih disibukkan dengan pencitraan.
“Terlalu banyak pemimpin yang sibuk dengan pencitraan pribadinya tapi lupa pada substansi masalah bangsa ini,” tegasnya.*