Hidayatullah.com– Sejumlah negara Eropa mengalami kenaikan signifikan kasus baru Covid-19, yang antara lain didorong oleh kemunculan subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 dan pelonggaran hampir semua peraturan.
Menurut data situs agregator saintifik Our World in Data, rata-rata kasus per tujuh harian menunjukkan kasus baru per satu juta penduduk meningkat di sejumlah negara seperti
Portugal, Prancis, Jerman, Italia, Spanyol , Yunani, Belanda dan Denmark.
Portugal mengalami kenaikan kasus paling banyak, dengan rata-rata infeksi sepekan pada hari Senin kemarin mencapai 2.043 – tingkat infeksi tertinggi kedua di dunia. Meskipun demikian angka itu turun dari 2.878 pada awal Juni.
Di Prancis, angkanya naik dari 224 pada 13 Juni menjadi 920 dalam kurun sepekan.
“Pandemi ini berakselerasi lagi, meskipun cuacanya hangat,” kata Dr Benjamin Davido, seorang spesialis penyakit menular di rumah sakit Raymond-Poincaré di pinggiran Paris.
“Subvarian baru Omicron Ba.4 dan BA.5 menambah 10% hingga 15% infeksi dan ini yang membuat virus semakin menyebar,” kata Davido kepada radio Prancis, seperti dilansir The Guardian.
Pakar kesehatan Dr Damien Mascret mengatakan kepada kanal televisi France 2 bahwa varian BA.4 BA.5 meningkatkan angka kematian di Portugal,seraya menambahkan bahwa pasien Covid-19 yang dirujuk ke rumah sakit naik 27% dan ICU 17% dalam sepekan.
Meskipun rata-rata infeksi per tujuh hari di Jerman saat ini lebih rendah, yaitu 715 pada hari Senin, tetapi kasusnya naik terus dari 324 sejak pekan pertama Juni.
“Sayangnya begitulah faktanya,” kata Menteri Kesehatan Jerman Karl Lauterbach, berbicara soal peningkatan kasus Covid-19 di musim panas, kepada koran Rheinische Post pekan lalu.
Asosiasi medis Jerman BÄK belum lama ini me.desak pemerintah agar bersiap menghadapi kenaikan kasus pada musim gugur dan dingin.
Infeksi coronavirus di Yunani tercatat naik dari 377 per satu juta penduduk per satu pekan pada 13 Juni menjadi 681 pada pekan ini. Hari Senin Kementerian Kesehatan memperingatkan jumlah infeksi akan terus bertambah.
Di Italia angkanya naik dari 354 menjadi 549 dalam kurun sepekan. Institut kesehatan Italia ISS mengatakan jumlah kasus naik dalam dua pekan berturut-turut.
Saat ini hanya satu dari 21 daerah di Italia masih dianggap “berisiko rendah”, sementara 14 dikategorikan “moderat” dan sisanya enam daerah dinyatakan berisiko tinggi penularan Covid-19.
Bekas presiden ISS Prof Walter Ricciardi, mengatakan kepada Adnkronos bahwa pemerintah terlalu cepat melonggarkan batasan Covid-19.
“Ini sudah musim panas ketiga dan kita masih belum juga mengambil pelajaran,” ujarnya.*