Hidayatullah.com–Uni Eropa dan Perserikatan Bangsa-Bangsa pada hari Senin mendesak segera diakhirinya ketegangan di sekitar Jalur Gaza.
Dalam sebuah pernyataan tertulis, Maja Kocijancic – juru bicara kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Federica Mogherini – mengatakan bahwa “peningkatan kekerasan di dalam dan sekitar Gaza selama jam-jam terakhir sangat memprihatinkan”.
Ia menyebut penembakan roket tanpa pandang bulu dan tindakan lain seperti menargetkan warga sipil “tidak dapat diterima”, Kocijancic mendesak segera menghentikan semua tindakan kekerasan.
“Uni Eropa mendesak kedua pihak untuk mundur dan menghindari tindakan lebih lanjut yang akan berkontribusi pada meningkatnya eskalasi, menempatkan kehidupan warga sipil dalam bahaya, dan membahayakan upaya baru-baru ini dalam mengurangi ketegangan,” katanya.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres juga berbicara tentang Gaza dalam sebuah wawancara dengan France24 di Paris.
Baca: Zionis Hancurkan Stasiun TV Milik Pejuang Hamas saat Siaran
Guterres menyebutnya “situasi yang sangat mengkhawatirkan,” yang menyatakan bahwa “penderitaan rakyat Gaza tidak terbayangkan”.
Ketua PBB mengatakan bahwa ketegangan di Gaza harus dijinakkan secepat mungkin, dan memperingatkan bahwa jika tidak, hal itu bisa berubah menjadi “tragedi besar”.
Jet tempur ‘Israel’ pada Senin malam melanda posisi di Jalur Gaza yang diblokade dalam menanggapi peluncuran roket dari Gaza ke ‘Israel’ selatan.
Tiga warga Palestina gugur dalam serangan ‘Israel’, sementara sembilan lainnya terluka, kata Kementerian Kesehatan Gaza.
Unit artileri dekat zona penyangga Gaza-’Israel’ dilaporkan telah menargetkan konsentrasi aktivis Palestina di Gaza tengah, bersama dengan posisi perlawanan di kota Jabalia dan kota Deir al-Balah.
Baca: Usai Bunuh Komandan al-Qassam, Zionis Hujani Gaza 370 Roket
Helikopter tempur penjajah, sementara itu, juga dilaporkan menargetkan beberapa posisi di Gaza selatan.
Dalam pernyataan bersama, faksi perlawanan Palestina mengumumkan bahwa mereka telah mulai menembakkan roket ke ‘Israel’ selatan sebagai tanggapan atas serangan militer ‘Israel’ ke Jalur Gaza selatan pada larut malam.
Pada Senin malam, militer ‘Israel’ mengatakan telah mencatat peluncuran sedikitnya 200 roket dari Gaza, termasuk 60 yang diklaim dicegat oleh sistem pertahanan rudal Iron Dome penjajah ‘Israel’, sementara yang lainnya jatuh ke tanah kosong.
Setidaknya 19 orang ‘Israel’ terluka, dengan satu – dilaporkan seorang tentara – dalam kondisi serius.
Pada Ahad malam, tujuh orang Palestina gugur – termasuk seorang komandan senior Hamas – ketika pasukan militer ‘Israel’ melancarkan serangan darat ke Jalur Gaza selatan.
Seorang perwira ‘Israel’ tewas dalam serangan itu dan seorang lainnya terluka, menurut tentara ‘Israel’.
Desakan Turki
Juru bicara kepresidenan Turki meminta ‘Israel’ untuk menghentikan serangan ke warga Gaza.
Ibrahim Kalin juga mendesak masyarakat internasional untuk ikut bertanggung jawab sebagai tanggapan atas serangan ‘Israel’ baru-baru ini.
“Serangan-serangan ini menunjukkan sikap ‘Israel’ yang sewenang-wenang, sehingga harus dihentikan segera. Masyarakat internasional harus ikut bertanggung jawab dan bertindak,” tegas dia.
Lima warga Palestina tewas dalam serangan ‘Israel’ di Gaza sejak Senin. Menurut militer ‘Israel’, lebih dari 20 orang terluka terkena tembakan roket.
Baca: Kronologi Serangan Penjajah ‘Israel’ ke Gaza sejak Senin
Serangan itu terjadi sehari setelah tujuh warga Palestina dan seorang tentara ‘Israel’ tewas dalam operasi rahasia ‘Israel’ di daerah yang diblokade.
Sejak Maret, lebih dari 200 warga Palestina tewas dan ribuan lainnya luka-luka terkena tembakan tentara ‘Israel’ selama unjuk rasa menuntut “hak pulang” ke tanah leluhur mereka yang kini diduduki oleh ‘Israel’.*