Hidayatullah.com–Puluhan ribuan massa umat Islam Jawa Timur yang terbagung dalam Gerakan Umat Islam Bersatu (GUIB) Jatim kembali menggelar aksi unjuk rasa di depan Mapolda Jatim dan Kejati Jatim, Jumat (21/10/2016).
Aksi bertajuk ‘Tabligh Akbar Aksi Bela Islam’ ini kembali dilakukan terkait kasus dugaan penodaan agama dengan terlapor Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang sampai saat ini belum terlihat perkembangannya.
Ribuan umat Muslim Jawa Timur merupakan gabungan dari 70 ormas Islam. Diantaranya; NU, Muhammadiyah, Al Irsyad, Hidayatullah, FPI, Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia, Pelajar Islam Indonesia, HMI, FUI, Dewan Masjid Indonesia, Dewan Dakwah Islamiyah, Fatayat NU, Albayyinat Jatim, Persatuan Islam (Persis), Muslimat NU dan Forum Madura Bersatu (Formabes) dan masih banyak lain.
Sekjen GUIB Jawa Timur Mohammad Yunus mengatakan, “Aksi Bela Islam” yang bertemakan “Tangkap dan Penjarakan Ahok Penista Al Quran”, ini merupakan bentuk pengawalan institusi Polri agar serius menangani kasus Ahok yang dianggap menistakan agama dan telah meresahkan umat Islam se Indonesia.
“Ini tidak terkait PILKADA Jakarta atau etnis China. Tapi murni penistaan agama. Sebab, umat Islam di seluruh Indonesia marah,” ujarnya Saat dikelilingi wartawan.
Aksi massa yang berjalan damai diawali longmarch dari Masjid Al Akbar Surabaya menuju Kantor Mapolda Jawa Timur dan Kantor Kejaksaan Tinggi Jalan Ahmad Yani Surabaya.

Sepanjang jalan, ibu-ibu pengajian dari Al Barakah Sidoarjo menyambut mereka dengan ikut ambil bagian membagi-bagian air minum dan nasi bungkus.
Gemuruh teriakan takbir menggema saat ribuan massa umat Islam tiba di Mapolda Jatim.
Massa baru berhenti di depan Mapolda dan melakukan serangkaian orasi yang mendesak Polri untuk mempidanakan Ahok karena telah melakukan penistaan agama dengan menghina Al-Quran.
Sementara itu, gedung Polda Jatim diperketat penjagaannya termasuk gendung kejaksaan Tinggi Jatim di Jalan A Yani, Surabaya.
Kaurbinops Satlantas Polrestabes Surabaya AKP Warih Hutomo mengatakan, untuk mengamankan jalannya aksi, personil polisi disiagakan di wilayah selatan termasuk di simpul-simpul jalan yang akan dilewati pengunjukrasa.
Sebelumnya, ribuan perwakilan santri, ulama dan habaib Madura dan Wilayah Tapal Kuda (Probolinggo, Lumajang, Jember, Situbondo, Bondowoso, Banyuwangi dan Malang) Senin (17/10/2016) siang menggelar aksi demo di Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur mendesak Kapolri memeriksa Gubernur DKI Jakarta Basuki Cahatja Purnama alias Ahok, karena dinilai telah menistakan agama Al-Quran.
Ribuan Santri, Ulama dan Habaib Datangi Kapolda Jawa Timur Tuntut Ahok Diadili
Massa bernama Aliansi Ulama Madura dan Tapal Kuda (AUTADA) ini melakukan aksi unjuk rasa dengan berjalan kaki dimulai dari Masjid Al Akbar Surabaya menuju Polda Jawa Timur untuk menuntut penuntasan proses hukum atas dugaan penistaan agama oleh Gubernur DKI Jakarta saat pidato di Kepulauan Seribu yang dinilai telah menghina Al-Quran dan ulama.
Ulama dan habib berjanji akan ke Jakarta jika proses hukum terharap Ahok tidak berjalan.*