Hidayatullah.com–Warga Palestina di Jalur Gaza menyambut bulan puasa Ramadhan di bawah bayang-bayang kesulitan ekonomi yang disebabkan oleh blokade ‘Israel’ dan pandemi virus corona, lansir Anadolu Agency pada Senin (12/04/2021).
Tingkat pengangguran di Jalur Gaza, dengan populasi hampir 2,1 juta, hampir mencapai 50% karena blokade darat, laut dan udara yang diberlakukan oleh ‘Israel’ selama 15 tahun, menurut data PBB.
Wabah virus corona baru-baru ini juga telah menyebabkan memburuknya situasi ekonomi di wilayah tersebut. Lebih dari separuh penduduk di Jalur Gaza saat ini hidup di bawah garis kemiskinan.
Terlepas dari blokade Zionis dan pandemi, penduduk Gaza Palestina tetap pergi ke pasar untuk berbelanja untuk persiapan bulan suci Ramadhan.
“Kami meminta pemerintah mengambil langkah serius untuk membantu kami di masa sulit ini,” Farooq Hashim Amar, salah satu pembeli, mengatakan kepada Anadolu Agency.
“Saat situasi ekonomi memburuk, wabah COVID-19 memengaruhi setiap segmen Gaza. Orang-orang melakukan yang terbaik untuk membuat anak-anak mereka bahagia,” kata Amar.
Amar meminta negara-negara Muslim untuk memberikan bantuan kepada rakyat Gaza.
Kasus virus corona mulai menumpuk dalam gelombang baru setelah Gaza mengkonfirmasi kurang dari 200 infeksi setiap hari pada awal Maret.
Wilayah Palestina telah melaporkan lebih dari 81.000 infeksi, termasuk 677 kematian hingga saat ini, menurut Kementerian Kesehatan.
Sistem kesehatan Palestina, yang sudah berada dalam situasi sulit akibat blokade Zionis ‘Israel’, berada di ambang kehancuran di tengah kekurangan obat-obatan dan peralatan yang parah.*