Hidayatullah.com—Ribuan warga Palestina yang tinggal di Tepi Barat dan wilayah pendudukan Israel berbondong-bondong menuju Masjid Al Aqsha untuk melakukan shalat Jumat hari pertama di bulan Ramadhan tahun 1433 Hijriyah ini.
Pintu-pintu perbatasan yang dikuasai tentara Zionis mengalam lonjakan pelintas batas, khususnya di pos pemeriksaan Qalandiya, di sebelah utara Al Quds (Yerusalem), lansir Maan.
Pasukan Zionis dikerahkan ke pintu-pintu perbatasan dan pos pemeriksaan di seluruh penjuru Al Quds dan Tepi Barat.
Yayasan Waqaf dan Pusaka Al Aqsha dan sejumlah kelompok lainnya menjalankan program dari Kementerian Urusan Agama untuk masjid suci ketiga umat Islam itu selama bulan Ramadhan.
Program antara lain berupa pemberian dua paket makanan kepada orang-orang yang berpuasa di siang hari, bus antar-jemput untuk Muslim yang ingin mengunjungi Masjid Al Aqsha dan program pendidikan agama.
Menurut keterangan jurubicara Kepolisian Israel Micky Rosenfeld yang dikutip AFP, hampir 100.000 orang Palestina memadati kompleks Masjid Al Aqsha Haram Al Syarif untuk melaksanakan shalat. Dia menambahkan, tidak ada laporan tentang terjadinya bentrokan.
Zionis mengatakan, mereka akan memperbolehkan 5.000 orang setiap harinya masuk ke Al Aqsha selama bulan Ramadhan. Namun, orang Palestina berusia di bawah 40 tahun tetap dilarang masuk ke masjid suci itu.
Rosenfeld mengatakan sejak pagi hari ribuan pasukan Zionis Israel diterjunkan ke kota Kota Tua Al Quds.*