Hidayatullah.com–Idealnya, puasa bagi kaum Muslimin semakin mendorong kemauan untuk produktif. Sebagaimana Rasulullah teladankan.
“Kalau puasa kita tidak mendorong diri untuk lebih produktif, puasa siapa yang kita tiru,” ujar Asih Subagyo dalam acara Kajian Shubuh Ramadhan di Masjid Ummul Qurro Depok (27/06/2015).
“Rasulullah tidak mau kehilangan momentum di bulan Ramadhan. Oleh karena itu, produktif beliau dalam segala sisi kehidupan sangat luar biasa. Dalam hal ibadah, terutama,” imbuh Sekjen Muslim Information Technology Association (MIFTA).
“Kita bisa memaklumi kalau ada rasa lelah dan ngantuk. Tetapi kalau ngantuk terus-menerus, ini keterlaluan,” tutur Asih.
Padahal, kala harus berperang di bulan Ramadhan, umat Islam selalu Allah berikan kemenangan. “Artinya apa, kita mestinya bisa menjadi insan takwa, yang semakin tinggi dalam semangat ibadah dan amal sholeh, produktif dalam segala sisi yang kita mampu,” tegasnya.
Perang Informasi
Selain memberikan penekanan terhadap pentingnya produktivitas selama puasa, Asih yang juga pakar IT memberikan peringatan kepada jama’ah bahwa saat ini adalah era dimana umat Islam menghadapi yang namanya perang informasi.
“Secara teknologi, umat ini belum unggul. Begitu pula dari sisi informasi. Ini adalah sisi yang harus dipersiapkan agar umat Islam tidak menjadi objek kegaduhan informasi, yang ujungnya tidak jarang umat Islam terjebak dalam debat bahkan permusuhan yang menimbulkan kerugian internal luar biasa,” ucapnya.
Oleh karena itu, owner PT. Totalindo itu menghimbau agar umat Islam selektif dalam memilih informasi, terlebih dalam keadaan berpuasa. “Saringlah informasi yang ada, karena tidak semua informasi itu penting bagi kita, apalagi di bulan suci seperti ini,” pungkasnya.*/Abu Ilmia