Oleh: Habib Asyrafy
Hidayatullah.com | BERBAGAI usaha telah dilakukan untuk menyadarkan masyarakat tentang pentingnya memilih tontonan untuk mereka dan anak-anak mereka. Tapi sedikit sekali yang mau mendengarkan dan mengerti. Dalam tulisan ini, penulis hendak membahas kenapa memilih tontonan itu penting.
Sepenting Itukah?
Sebelum diangkat ke dalam bentuk yang lebih modern, cerita sudah digunakan oleh hampir setiap suku di berbagai belahan dunia sebagai media untuk meneruskan nilai-nilai kebudayaan mereka dari generasi ke generasi. Mereka tahu cerita tidak hanya menarik sebagai hiburan tapi juga efektif sebagai media pendidikan.
Karena itulah cerita dan dongeng memiliki posisi yang sangat penting dalam pembentukan karakter seorang anak.
Tidak akan sama karakter anak yang dibesarkan dengan cerita gubahan pujangga Jawa dengan anak yang dibesarkan dengan kisah kebijaksanaan filsuf dari Timur. Tidak akan sama pula karakter anak yang setiap malam didongengkan cerita ramayana dengan anak yang sebelum tidur didongengkan kisah seribu satu malam.
Dalam kalimat yang lebih singkat, bisa dikatakan bahwa cerita-cerita itulah yang menjadikan anak-anak Jawa berperilaku seperti orang Jawa, anak Tiongkok seperti orang Tiongkok, anak India seperti orang India dan anak Arab seperti orang Arab.
Pengaruh Teknologi dan Globalisasi
Dengan kecanggihan teknologi informasi, cerita yang sebelumnya hanya tersebar di suatu daerah tertentu sekarang dapat dengan mudah disebarkan ke seluruh dunia. Seorang bule bisa saja membaca atau menonton dongeng tentang si kancil dan jadi lebih mirip orang Melayu ketimbang orang Melayu itu sendiri.
Begitu pula sebaliknya, seorang Melayu yang gemar membaca cerita rakyat Irlandia dan dongeng-dongeng Disney akan lebih sekuler ketimbang bule itu sendiri.
Di zaman yang serba terbuka seperti sekarang ini seseorang dituntut untuk dapat menyaring dan memilih sendiri cerita mana yang cocok dengan cara hidupnya dan cerita mana yang tidak cocok. Jika tidak maka benturan-benturan kebudayaanlah yang akan terjadi.
Ancaman lainnya datang dari industri perfilman. Hollywood, bollywood, sinetron, telenovela dan anime tidak datang tanpa suatu misi dan kepentingan. Di era perang pemikiran, mengetahui siapa yang berada di balik suatu film dan apa yang menjadi tujuan mereka adalah sangat penting untuk melindungi diri kita dari pikiran yang coba ditanamkan musuh ke dalam kepala kita.
Cerita Pilihan Terbaik
Tuhan Yang Maha Mengetahui tentu tahu betapa bingungnya manusia jika ia disuruh memilih cerita mana yang berpengaruh baik untuknya dan cerita mana yang tidak. Karena itu Dia masukkan beberapa dari cerita yang pernah Dia pentaskan di panggung dunia ke dalam kitab suci dan mengubur beberapa cerita-Nya yang lain bersama umat-umat terdahulu.
Semua itu tidak lain adalah supaya jelas bagi kita mana yang baik dan mana yang buruk. Karena hanya dua hal di dunia ini yang jika kamu berpegang teguh padanya maka kamu tidak akan tersesat selama-lamanya. Kitabullah wa sunnati rasulihi.
Maka mari kita dalami lagi kisah-kisah yang telah dipaparkan Allah dalam Al-Qur’an dan kenali setiap tokoh teladan yang telah membantu perjuangan Rasul-Nya lewat sirah-sirah sahabat dan shahabiyah. Insyaallah, dengan cara inilah keteladanan 124.000 pribadi-pribadi hebat itu akan terlahir kembali dalam generasi penerus kita dan akhirnya mereka menjadi generasi yang layak dihadiahi Allah seorang pemimpin yang mendapat petunjuk.*
Penulis seorang guru, penulis naskah dan sutradara