Oleh: Mohamed Qawas
JURNALIS Libanon Mohamed Qawas menulis dalam artikel terbarunya di Koran Al-Arab bahwa kenyataan strategis dari negara Israel adalah bahwa keamanan mereka serta militer, diplomatik, politik dan mobilitas ekonomi mereka berhubungan dengan keputusan arahan Barat, yang nantinya dipimpin oleh AS.
Penulis menjelaskan bahwa hubungan Israel-Rusia dengan cepat meningkat sejak Moskow perlu terlibat dalam sistem politik ideologi yang tidak berbeda dari AS dalam kaitannya dengan urusan Israel.
Presiden Rusia Vladimir Putin ikut terlibat dalam konflik di Suriah hanya setelah PM Israel Benyamin Netanyahu menjelaskan padanya tentang rencana Israel.
Rusia merespon permintaan Israel, memberi Tel Aviv bantuan dalam menyingkirkan apa yang dianggap Israel sebagai sebuah ancaman terhadap keamanannya di Suriah, penulis berargumen.
Penulis menjelaskan juga bahwa diterimanya interversi Rusia di Suriah oleh Israel menjamin Moskow bahwa AS menyetujui campur tangan militer mereka dan bahwa AS dan Rusia keduanya bekerja sama untuk menyingkirkan senjata kimia di Suriah yang dianggap sebagai ancaman pada keamanan Israel.
Penulis berargumen pada trio Amerika-Rusia-Israel sedang terbentuk di wilayah ini dan secara khusus di Suriah.
Sementara Washington dan Moskow berbagi kubangan di Suriah, Iran, Assad dan Hizbullah menjadi alat bagi kepentingan Israel-Amerika-Rusia.*
Penulis wartawan Al-Arab. Tulisan dimuat di Al Arab 18 Juni 2016, diterjamahkan Nashirul Haq AR